Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Petani Kakao dan Upaya Pemerintah-Swasta agar Budi Daya Cokelat di Pinrang Sulsel Tetap Eksis

Kompas.com - 21/09/2022, 21:18 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

PINRANG, KOMPAS.com - Petani mengeluh perihal harga buah kakao yang dijual murah di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kakao di Pinrang dijual sekitar Rp 32.000 per kilogram (kg), relatif rendah jika dibandingkan dengan harga di daerah lainnya.

"Kenapa bisa di (Kabupaten) Kolaka Rp 42.000 sampai Rp 45.000, sementara di sini cuma 32.000 paling tinggi," ujar petani cokelat bernama Irwan saat ditemui di Desa Sipatuo, Kabupaten Pinrang, Sulsel, Selasa (20/9/2022).

Irwan menjelaskan, cokelat, yang merupakan olahan dari biji buah kakao, dijual dengan mengikuti harga pasar global.

Menurutnya, harga kakao di setiap daerah seharusnya tidak dibeda-bedakan dan mengikuti harga global saja. Padahal, kualitas buah cokelat di Pinrang tidak kalah dengan daerah lainnya.

"Kami para petani menginginkan kestabilan harga," ucapnya.

Baca juga: Perkebunan Teh Kayu Aro, Kerinci, Terbesar ke-2 di Dunia

Dia mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk menanam tumbuhan kakao pun kadang tidak sebanding dengan harga jualnya.

Walhasil, kondisi tersebut membuat banyak petani memilih beralih komoditas yang ditanam.

Pasalnya, komoditas lain seperti jagung dan kopi lebih menguntungkan bagi para petani ketimbang kakao.

Dengan demikian, lahan untuk menanam kakao di Pinrang pun terus menyusut tiap tahunnya. Lahan-lahan itu dimanfaatkan petani untuk menanam komoditas lain yang lebih menjanjikan.

"Tapi kalau memang harga bagus, tidak perlu lagi ada dorongan (untuk menanam kakao). Pasti petani akan tanam sendiri," tutur Irwan.

Upaya pemerintah dan swasta untuk mendorong petani mau menanam kakao

Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang Andi Pallewoi Nawir mengatakan kehadiran petani kakao di daerahnya turut membantu mendongkrak pendapatan masyarakat.

Sehingga, pemerintah berupaya memberikan bantuan kepada para petani kakao.

"Makanya kami selaku Pemerintah Kabupaten Pinrang sangat memberikan kontribusi atau bantuan kepada petani dalam rangka peningkatan produksi kakao di Pinrang," kata Pallewoi dalam jumpa pers, Selasa.

Pallewoi memaparkan, kakao di Kabupaten Pinrang sebenarnya sempat berjaya pada 1990-an sampai awal 2000.

Baca juga: Khasiat Kakao untuk Masalah Tekanan Darah Tinggi

Meski demikian, serangan hama dan penyakit serta harga kakao yang relatif rendah membuat tren penanaman kakao terus menurun.

Pada 1990-an, setidaknya ada 40 ribu hektar lahan yang digunakan untuk menanam kakao di Pinrang. Namun, kini hanya tersisa 18 ribu hektar.

"Rata-rata petani kakao itu yang tadinya menanam kakao jadi menanam jenis lain yang bisa memberikan kesejahteraan bagi mereka," ucapnya.

Buah kakao yang menjadi bahan baku dari cokelat di salah satu kebun kakao di Desa Sipatuo, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Selasa (20/9/2022). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Buah kakao yang menjadi bahan baku dari cokelat di salah satu kebun kakao di Desa Sipatuo, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Selasa (20/9/2022).

Tantangan petani jual kakao karena pembeli jadi penentu harga

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Peternakan dan Perkebunan Pemkab Pinrang Jabbar Alu As'ad mengakui bahwa ada persoalan lain selain anjloknya harga kakao di Pinrang.

Pasalnya, pembeli kakao di Pinrang kerap menjadi penentu harga. Akibatnya, petani yang menjual kakao mengikuti permintaan sang pembeli, walau harganya tidak sesuai ekspektasi mereka.

"Sebenarnya persoalan harga ini yang menjadi pekerjaan rumah kita semua. Harusnya kita duduk bersama untuk menentukan harga," ujar Jabbar.

Jabbar menilai, seharusnya semua pihak duduk bersama untuk membahas permasalahan tersebut. Sehingga, baik pedagang maupun petani menerima keputusan harga itu.

Hanya saja, kata Jabbar, pemerintah tidak memiliki kewenangan untuk mengintervensi kebijakan penentuan harga kakao di Pinrang.

"Karena kami kan hanya bermain di budi daya pasca-panen. Panennya itu yang bertemu itu antara pedagang dan petani. Jadi modelnya adalah pedagang datang ke petani untuk membeli. Jadi kami lost di situ. Tapi budi dayanya kami terus memantau," ungkapnya.

Baca juga: 5 Aktivitas di Desa Coklat Bali, Seharian Jadi Petani Kakao

Meski demikian, Jabbar mengatakan, perkembangan pasar cokelat semakin menjanjikan. Pemerintah pun menyambut animo penanaman kakao.

Menurutnya, pihaknya berusaha mendorong warga Pinrang agar mau menanam tanaman kakao.

"Jadi pemerintah menyiapkan apa yang diinginkan masyarakat sehingga animo masyarakat untuk menanam kakao itu bisa kembali," terang Jabbar.

Pihak swasta, dalam hal ini PT Mondelez Indonesia pun kerap mendorong agar masyarakat Pinrang mau membudi dayakan kakao.

Director Sustainability South East Asia Mondelez International Andi Sitti Asmayanti menjelaskan ada program bernama Cocoa Life.

Cocoa Life merupakan program kakao berkelanjutan yang diinisiasi oleh Mondelez International sejak 2012 untuk menyejahterakan petani dan komunitas kakao, serta turut berpartisipasi aktif dalam pelestarian dan pemulihan hutan.

Sementara, dari sisi lingkungan, program Cocoa Life juga telah melakukan pemetaan lebih dari 198.000 lahan pertanian untuk membantu mencegah deforestasi pertanian Kakao di seluruh dunia.

Selain itu, saat ini program Cocoa Life juga telah memenuhi 75 persen kebutuhan produksi cokelat Mondelez International, dan ditargetkan mencapai 100 persen pada 2025.

 "Program Cocoa Life di Indonesia hingga saat ini telah berhasil memberdayakan lebih dari 40.000 petani, dan menjangkau lebih dari 68.000 anggota komunitas kakao di wilayah Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara,” kata Yanti.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdalifah Mahmud menjelaskan bahwa program Cocoa Life bermanfaat untuk peningkatan produksi kakao dan pendapatan petani kakao.

Baca juga: Perusahaan Ini Bikin Cokelat Tanpa Kakao, Alasannya Layak Dipuji

Musdalifah menyatakan, Kemenko Perekonomian mendukung program tersebut untuk terus berlanjut dan bisa ditransformasikan pada program-program yang berkelanjutan.

“Kami mengajak semua pihak, pemerintah pusat, kabupaten, serta para pihak swasta dan masyarakat untuk terus saling berkolaborasi, bersinergi dan saling mendukung untuk mendorong peningkatan kemajuan kakao Indonesia,” terang Musdalifah.

Salah satu petani binaan dan komunitas Cocoa Life, Ilham, mengaku bahwa program tersebut sangat bermanfaat.

Pasalnya, Ilham merasa terbantu dengan panduan yang diberikan mengenai tata cara membudi dayakan kakao.

"Dengan menerapkan praktik ini, budi daya kakao bisa menjadi lebih baik dan kami bisa mendapatkan hasil panen hingga 15 sampai 17 kg per minggu, atau meningkat sejumlah 30 persen," ucap Ilham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com