Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Pesan Megawati, Hasto: PDI-P Terus Bergerak Membantu Rakyat

Kompas.com - 21/09/2022, 19:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan pesan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kepada para kadernya untuk terus bergerak membantu rakyat.

Sebagaimana pesan Megawati, Hasto menyampaikan bahwa partai tidak boleh tidur. Sehingga, konsolidasi terus dilakukan dan tidak boleh terlena dengan survei.

Hal itu dikatakan Hasto dalam Pendidikan Kader Pratama (PKP) yang diinisiasi oleh DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, di Sekolah Partai, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2022).

"Sebagai partai kita terus mencermati dinamika rakyat, sebagai partai kita diajarkan konteks sosial dan politik, bahkan dinamika politik internasional harus kita cermati terus menerus," kata Hasto.

"Agar partai tetap mampu memberikan arah bagi perjalanan bangsa dan negara ke depan,” tambahnya.

Baca juga: Megawati Kaget Ada Dewan Kolonel untuk Puan Maharani

Hasto melanjutkan, semua kader PDI-P harus menjalankan tradisi intelektual Presiden Pertama sekaligus Proklamator Kemerdekaan, Soekarno atau Bung Karno.

"Yakni setiap kader harus memiliki society view, national view, dan international view," ujarnya.

Dia menjelaskan, society view adalah pemahaman terhadap apa yang dirasakan masyarakat.

Lalu, national view adalah memandang konteks nasional.

Sementara itu, worldwide view adalah cara pandang atas apa yang terjadi di tingkat dunia.

Hasto mencontohkan tradisi intelektual itu terlihat pada keputusan Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Society view menunjukkan bahwa kenaikan harga itu akan memberi dampak pada kenaikan harga sejumlah barang. National view menunjukkan bahwa Pemerintahan Jokowi berusaha memperkuat kedaulatan energi nasional lewat pengambilalihan Blok Rokan dan Blok Mahakam," tutur dia.

Baca juga: Megawati Usul ke KPU: Nomor Urut Parpol Lama Tak Perlu Diganti di Pemilu 2024

Sementara itu, worldwide view menunjukkan bagaimana konflik di Rusia-Ukraina telah memberikan dampak terhadap bagian dunia lain. Dalam hal ini, kata Hasto, konflik telah memicu kenaikan harga minyak dunia.

“Sebagai kader partai kita tidak boleh melupakan sedikitpun tentang apa yang terjadi di tengah rakyat atau society view, apa yang terjadi di nasional atau national view, apa yang terjadi di dunia atau worldwide view, itulah yang diajarkan Bung Karno untuk dipahami kader PDI Perjuangan,” tegas Hasto.

“Sehingga rekan-rekan bisa memberikan penjelasan, kenapa akhirnya Pak Jokowi mengambil keputusan yang sangat pahit dengan menaikkan harga BBM," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com