Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 22 September Hari Memperingati Apa?

Kompas.com - 21/09/2022, 00:00 WIB
Issha Harruma

Penulis


KOMPAS.com - Tanggal 22 September 2022 jatuh pada hari Kamis. Pada hari ini terdapat peringatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia.

Selain itu, ada juga peringatan lain hari ini. Berikut beberapa hari penting yang jatuh pada 22 September 2022.

Baca juga: Car Free Day Hanya Kurangi Polusi Udara di 6 Titik Jakarta

Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia

Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia atau World Car Free Day dirayakan secara global pada tanggal 22 September.

Hari ini bertujuan untuk mendorong pengendara di seluruh dunia agar berhenti menggunakan kendaraan bermotor dan mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Adanya Car Free Day juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum guna mengurangi emisi gas.

Hari Bebas Kendaraan Bermotor berawal pada tahun 1950-an, saat mobil dianggap sebagai gangguan lingkungan yang nyata. Berbagai kelompok masyarakat pun mulai menyuarakan protes atas kondisi tersebut.

Pada tahun 1956 dan 1957, Belanda dan Belgia masing-masing mulai mengadakan Car Free Sunday untuk pertama kalinya.

Kemudian, pada tahun 1990-an, banyak kota di Eropa mulai mengadakan Car Free Project. Setelah itu, kepopuleran Car Free Day semakin meningkat dan diikuti oleh banyak negara, termasuk Indonesia.

Car Free Day di Indonesia pertama kali diadakan pada September 2007 di Jakarta. Saat Car Free Day, sejumlah ruas jalan utama ibu kota ditutup dan digunakan untuk berbagai aktivitas olahraga.

Baca juga: Kenapa Badak Jawa Terancam Punah?

Hari Badak Sedunia

Hari Badak Sedunia diperingati setiap tanggal 22 September setiap tahunnya. Hari ini pertama kali dirayakan pada tahun 2011.

Adapun tujuan Hari Badak Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran bersama dalam mencari cara yang efektif untuk menghentikan praktik perburuan dan melestarikan spesies badak tertentu yang sangat terancam punah.

Selama bertahun-tahun, badak telah diburu untuk diambil cula dan darahnya untuk digunakan dalam pengobatan. Setiap hari, sekitar tiga badak dibunuh dan diburu untuk diambil culanya.

Pemburu menggunakan obat penenang untuk melumpuhkan badak dan memotong cula mereka secara tidak manusiawi. Badak kemudian dibiarkan mati kehabisan darah.

Akibat perburuan, spesies badak di seluruh dunia terancam dan berada di ambang kepunahan.

Hari Badak Sedunia menjadi momentum bagi semua pihak untuk melawan perdagangan cula badak dan melestarikan mamalia besar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com