Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Kompas.com - 18/06/2024, 20:36 WIB
Nethania Simanjuntak,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manager Program Dompet Dhuafa Banten Fita Berliana Akbar mengatakan, tim program Dompet Dhuafa mengembangkan program budi daya udang vaname di wilayah Desa Wanayasa, Kecamatan Pontang, Serang, Banten.

Perempuan yang disapa Elin itu menyebut, di wilayah tersebut, para petambak udang sulit berkembang karena modal yang terbatas dan pengetahuan soal budi daya yang minim.

“Kami mulai melakukan tebar benih untuk bioflok diameter 20 meter yang diuji coba dengan sistem tebar padat intensif. Sebetulnya, padat normal berada di 100.000 benih, tetapi untuk siklus pertama diuji coba dengan tebar padat di 140.000 benih dengan kepadatan 290 benur per meter kubik (m2),” ujar Elin saat mengikuti agenda press touring, Selasa (5/6/2024).

Elin menjelaskan, penggunaan bioflok bertujuan untuk memudahkan pengontrolan kualitas air dengan salinitas, PH (keasaman air), dan suhu yang mudah untuk dikontrol setiap harinya.

Baca juga: Isnaq Rozaq, Peternak Termuda DD Farm Jateng yang Tekun Gapai Mimpi Jadi Musisi

Menurutnya, penggunaan bioflok ini dilakukan guna mengoptimalkan proses budi daya dengan hasil yang lebih produktif dan efisien untuk pemeliharaan.

Ia melanjutkan, treatment harian untuk para karyawan adalah melakukan kontroling kualitas air dengan proses siphon dan treatment penebaran obat pengurai amonia (NH3).

“Para petambak di sini menggunakan teknik anco untuk memberikan pakan dan sampling size setiap 5-10 hari. Untuk pemberian pakan secara umum memiliki rasio 1:1 dengan perhitungan 1,5 ton pakan akan menghasilkan total panen pada angka 1,5 ton udang,” ucap Elin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/6/2024).

Elin juga menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan panen parsial. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan ketika ukuran udang semakin besar.

Baca juga: Dombanya Lolos QC THK Dompet Dhuafa, Peternak Gen Z Ini Jual Hewan Kurban secara Bertanggung Jawab

Panen pertama, lanjut dia, dilakukan di day of culture (DoC) 40 ketika ukuran udang memasuki 120-100.

“Parsial dilakukan untuk menghindari berkembangnya bakteri vibrio dan kematian udang akibat proses molting dan kanibalisme,” ujarnya.

Ia mengatakan, parsial di siklus ini sudah dilakukan sebanyak empat tahap. Tahap pertama, kedua, ketiga, dan keempat menghasilkan masing-masing dua kuintal, sehingga total panen parsial sekitar enam kuintal.

Bahkan, kata dia, saat ini, sisa populasi udang mencapai 28.000 dengan target panen total akhir berada di ukuran 45-40 yang mencapai tonase tujuh kuintal.

Baca juga: Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Salah satu penerima manfaat program budi daya udang vaname Dompet Dhuafa Banten, Ali, mengatakan bahwa dirinya sangat merasa terbantu dalam bidang pengelolaan udang vaname, mulai dari ketersediaan tambak hingga pemasaran udang vaname.

“Kami tidak bergantung lagi dengan tengkulak, sehingga bisa memutus rantai ekonomi pemasaran. Selain itu, modal maupun keuntungan sedianya akan digunakan untuk pembangunan bioflok dan pembibitan baru lagi, sehingga dapat menyerap pasar yang lebih luas,” ujar Ali.

Seperti diketahui, benih dengan kualitas terbaik dijual sebesar Rp 45.000 per kg. Namun, untuk saat ini, Dompet Dhuafa Banten mampu menjual hasil tambak ke rumah makan dengan harga Rp 80.000 per kg dan end user Rp 95.000 per kg.

Oleh sebab itu, Dompet Dhuafa Banten dapat menargetkan jumlah margin pada angka Rp 51 juta dalam satu siklus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com