“Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan?” ucap SBY.
Hasto lantas menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat itu.
Dalam pandangannya, tidak ada upaya dari siapapun untuk menjegal langkah politik Partai Demokrat.
Baca juga: Hasto: Setahu Saya, SBY Tidak Pernah Lagi Naik Gunung
Sebaliknya, Hasto menyampaikan indikasi kecurangan pemilu justru terjadi tahun 2009.
Misalnya, ada manipulasi daftar pemilih tetap (DPT) di Pacitan, Jawa Timur, tempat kelahiran SBY.
"(Tapi) pasca-Pak SBY tidak berkuasa, terbukti hal-hal yang sifatnya bubble kemudian mengempes atau pecah sendiri, karena cara menggelembungkannya bersifat instan," kata Hasto dalam keterangannya Sabtu (17/9/2022).
Sementara itu, Harun Masiku adalah tersangka kasus korupsi terkait Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota DPR yang menyeret mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
Ia tak kunjung ditangkap sejak ditetapkan sebagai buronan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 29 Januari 2020.
Baca juga: SBY Curiga Pemilu 2024 Bakal Ada Kecurangan, PDIP: Tempuh Jalur Hukum, Jangan Fitnah
Bahkan, namanya telah masuk sebagai daftar buronan internasional serta Red Notice Internasional (Interpol).
KPK pun terus didesak untuk segera menemukan Harun Masiku. Tetapi, hingga saat ini upaya itu belum nampak berhasil.
Ditemui 18 Mei 2022, Ketua KPK Firli Bahuri berjanji tidak akan berhenti melakukan pengejaran.
Ia memastikan bakal langsung mencokok Harun Masuku jika telah mengetahui informasi keberadaannya saat ini.
“Saya yakin sampai hari ini dia tidak bisa tidur nyenyak. Sampai kapan pun akan dicari oleh KPK. Hanya tunggu waktu dia pasti tertangkap,” kata Firli Bahuri.
Baca juga: Kecurangan Pemilu Disebut Terjadi Tahun 2009, Demokrat: Jangan Mengada-Ada Bang Hasto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.