JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap menghadapi pertaruhan krusial soal basis massa yang perlu “dipelihara” seandainya memperoleh tiket maju sebagai calon presiden (capres) pada 2024.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai bahwa Anies sejauh ini telah memiliki posisi tersendiri, yaitu sebagai simbol oposisi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Anies Baswedan juga dianggap masih merepresentasikan kelompok konservatif yang mendukung keterpilihannya pada Pilgub DKI 2017.
“Saya melihat Anies mencoba berusaha menampilkan sosok berbeda, terutama terkait isu SARA yang ditafsirkan banyak pihak digunakan Anies dan menjadi cacat politik dirinya di 2017,” kata Yunarto ketika dihubungi pada Jumat (16/9/2022).
“Di situ ada dilema, menurut saya, ketika (Anies) mencoba menampilkan diri lebih moderat,” ujarnya.
Baca juga: Anies Baswedan Tak Kunjung Dideklarasikan Capres, Negosiasi antara Parpol Dinilai Alot
Yunarto Wijaya memprediksi, upaya Anies Baswedan untuk menampilkan diri sebagai sosok moderat bisa jadi kontraproduktif.
Menurutnya, pangsa pemilih yang mencari sosok pemimpin moderat bakal berpaling ke “sosok yang tidak punya cacat politik”, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Di sisi lain, posisi Anies dengan karakter yang ia representasikan sejauh ini, telah berkontribusi atas tingginya popularitas dan elektabilitas eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu.
“Menurut saya, lebih menguntungkan secara elektoral untuk Anies menjaga basis massa yang telanjur terbentuk. Suka atau tidak, Anies menjadi besar di (Pilgub DKI) 2017,” kata Yunarto.
“Menurut saya, sulit bagi Anies melepaskan diri dari posisi itu. Ketika ia melepaskan diri seutuhnya dari posisi sebagai simbol anti-Jokowi, seketika justru posisi elektoral turun,” ujarnya lagi.
Baca juga: Anies Baswedan Nyatakan Siap Maju Capres 2024, Analis: Kode buat Parpol
Dilansir dari Reuters, Anies Baswedan sudah menyampaikan dirinya siap untuk maju sebagai calon presiden pada 2024, meskipun belum mengamankan tiket dari partai politik mana pun.
"Saya siap maju sebagai presiden seandainya ada partai politik mencalonkan," kata Anies Baswedan kepada Reuters dalam wawancara di Singapura.
Anies menambahkan, tidak tergabung sebagai kader partai politik membuatnya "leluasa berkomunikasi dengan seluruh faksi".
"Survei-survei independen ini dilakukan sebelum saya bahkan berkampanye. Menurut saya, mereka memberi saya kredibilitas lebih," ungkap eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Baca juga: Anies Baswedan Nyatakan Siap Maju Capres 2024
Sejauh ini, baru Partai Amanat Nasional (PAN) dan Nasdem yang telah memunculkan nama Anies sebagai kandidat calon presiden yang mungkin mereka usung pada 2024 nanti.
Nama Anies muncul pada Rakernas PAN, di mana mereka mengusulkan sembilan nama lain yang terdiri dari para ketua umum partai Koalisi Indonesia Bersatu, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan 4 gubernur di Jawa yang dianggap berprestasi: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansa.
Sementara itu, Nasdem memunculkan nama Anies Baswedan pada Rapimnas mereka, di antara nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca juga: Anies Siap Maju Capres 2024, PKS: Bravo, Ini Berita Baik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.