Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Yusuf ElBadri
Mahasiswa Program Doktor Islamic Studies UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengkaji Islam dan Kebudayaan

Suap dan Gratifikasi Sudah Jadi Biasa?

Kompas.com - 12/09/2022, 12:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Buya Awiskarni adalah pimpinan pesantren Tarbiyah Pasia, Bukittinggi, anak dari Syekh Husin Amin Pasia.

Suatu sore, Buya Awiskarni mengeluarkan permen dari sebuah toples di kantin sekolah dan menghitungnya satu-satu demi menghitung jumlah zakat yang harus dikeluarkan. Saya dekati lalu bertanya, kenapa harus dihitung?

Beliau jawab, "jangan sampai satu permen ini membuat saya terhalang bertemu dengan Allah SWT."

Jawaban itu tentu sangat bernuansa keimanan. Tetapi di balik keimanan itu saya melihat ada praktik kejujuran dan integritas yang sungguh-sungguh.

Buya bisa saja memperkirakan atau melebihkan pembayaran zakat dari yang seharusnya dikeluarkan.

Tetapi bagi Buya Awiskarni selain soal keimanan, segala tindakan juga tentang pertanggungjawaban di hadapan Tuhan.

Ketika ada orang yang ngeyel dengan nasihat yang beliu sampaikan, Buya Awiskarni sering berucap, “lakukanlah, silakan pertanggungjawabkan nanti di hadapan Allah SWT”.

Maksud saya adalah ketidak jujuran seseorang sehingga terlibat dalam praktik suap atau gratifikasi bukan sekadar bagaimana melepaskan diri dari masalah hidup, atau yang penting tujuan tercapai dan urusan selesai atau bagaimana supaya seseorang diterima dalam lingkungan kerja.

Ketidak jujuran adalah persoalan pertanggungjawaban kepada Tuhan Yang Mahas Esa.

Semasa hidup mungkin banyak orang bisa bebas dari hukuman, tapi bisakah manusia bebas dari pantauan Tuhan Yang Maha Melihat? Bisakah manusia bebas dari pengadilan Tuhan Yang Maha Adil?

Semasa hidup orang mungkin bisa berkilah dan mencari alibi sebanyak rambut di kepalanya, tapi mampukah manusia berkilah di hadapan Tuhan?

Sebagai penutup tulisan ini, bangsa ini tidak akan pernah benar-benar berjalan untuk tujuan kemakmuran dan keadilan, selama masih dalam krisis integritas dan kejujuran.

Sebagaimana suap dan gratifikasi berasal dari hal kecil yang dibiasakan, maka demikian juga integritas dan kejujuran, harus dimulai dari hal-hal kecil dan dibiasakan.

Ada pepatah Minangkabau begini, kalau di masa kecil termanja-manja, sudah besar terbawa-bawa dan di masa tua terubah tidak.

Bila seseorang dibiarkan berbohong sejak kecil atau dalam perkara kecil, maka di masa dewasa atau dalam masalah besar orang tetap akan berbohong juga.

Selanjutnya, dalam masa tua atau dalam masalah yang jauh lebih besar, sangat sulit bagi seseorang untuk bersikap jujur.

Biasakan jujur dari sekarang. Stop gratifikasi dan suap meskipun itu satu rupiah. Kaidahnya yang harus ditanam dipikiran kita sejak sekarang adalah bila menerima sesuatu selain gaji adalah gratifikasi, maka satu rupiah pun juga gratifikasi.

Bila jumlah gratifikasi besar adalah tindakan korupsi, maka gratifikasi kecil pun juga korupsi.

Korupsi bukan tentang jumlah, tetapi mental. Bila orang punya mental korupsi jumlah besar atau kecil hanya persoalan kesempatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com