Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duet Anies-AHY Disebut Punya Daya Tarik untuk Rebut Suara Rakyat yang Kontra Jokowi

Kompas.com - 08/09/2022, 11:36 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai dapat memikat masyarakat yang kontra dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menyampaikan hal itu bisa terjadi jika keduanya jadi diusung oleh Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat di Pilpres 2024.

“Karena sikap mereka berdua nampak kontradiktif dengan pandangan Jokowi, tetapi punya daya pikat bagi mereka (masyarakat) yang anti Jokowi dan menyatukan suara-suara penentang Jokowi di dua Pilpres kemarin,” papar Ari pada Kompas.com, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Pakar: Peluang PPP pada Pemilu 2024 Terancam Imbas Kisruh Internal

Meski demikian, ia ragu apabila loyalis Jokowi akan memilih pasangan itu. Namun, kondisi itu dapat diatasi dengan melebarkan pengaruh pada konstituen lainnya.

Caranya, kata Ari, dengan melepaskan citra kepemimpinan yang sektarian dan anti pluralisme, lalu beralih menonjolkan sisi tokoh pemimpin muda yang membawa harapan.

“Mereka harus ‘menjual’ cap dagangan politik sebagai pemimpin muda yang berprospek,” ucapnya.

Jika strategi itu berhasil, bukan tak mungkon kontestasi Pilpres 2024 bakal berlangsung ketat.

Baca juga: Disinggung soal Wacana Prabowo-Puan, Cak Imin: Kalau Mau Menang Pilpres, Sama Saya

“Bisa jadi duet Anies-AHY akan menjadi kuda hitam dalam Pilpres mendatang asalkan mempunyai strategi marketing politik yang pas,” tandasnya.

Diketahui Anies menjadi salah satu dari tiga kandidat capres yang bakal diusung oleh Partai Nasdem.

Ia bersanding dengan dua figur lain yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Andika Perkasa.

Terbaru, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengungkapkan terbuka kemungkinan untuk memilih Anies sebagai capres yang dipilih untuk diusung Partai Nasdem.

Baca juga: KSP: Tak Ada Penundaan Pemilu, Juga Presiden Tiga Periode

Sinyal kuat pengusungan Anies dan AHY pun dihembuskan oleh Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Ia mengatakan kedua tokoh tersebut mewakili semangat perubahan dan perbaikan.

Herzaky mengklaim, keinginan mengusung capres-cawapres dengan semangat itu pun juga diinginkan oleh Partai Nasdem dan PKS.

Selama ini ketiga parpol itu terus menyampaikan tengah menjalin komunikasi intensif untuk menjajaki kerja sama menghadapi Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com