Salin Artikel

Duet Anies-AHY Disebut Punya Daya Tarik untuk Rebut Suara Rakyat yang Kontra Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai dapat memikat masyarakat yang kontra dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menyampaikan hal itu bisa terjadi jika keduanya jadi diusung oleh Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat di Pilpres 2024.

“Karena sikap mereka berdua nampak kontradiktif dengan pandangan Jokowi, tetapi punya daya pikat bagi mereka (masyarakat) yang anti Jokowi dan menyatukan suara-suara penentang Jokowi di dua Pilpres kemarin,” papar Ari pada Kompas.com, Kamis (8/9/2022).

Meski demikian, ia ragu apabila loyalis Jokowi akan memilih pasangan itu. Namun, kondisi itu dapat diatasi dengan melebarkan pengaruh pada konstituen lainnya.

Caranya, kata Ari, dengan melepaskan citra kepemimpinan yang sektarian dan anti pluralisme, lalu beralih menonjolkan sisi tokoh pemimpin muda yang membawa harapan.

“Mereka harus ‘menjual’ cap dagangan politik sebagai pemimpin muda yang berprospek,” ucapnya.

Jika strategi itu berhasil, bukan tak mungkon kontestasi Pilpres 2024 bakal berlangsung ketat.

“Bisa jadi duet Anies-AHY akan menjadi kuda hitam dalam Pilpres mendatang asalkan mempunyai strategi marketing politik yang pas,” tandasnya.

Diketahui Anies menjadi salah satu dari tiga kandidat capres yang bakal diusung oleh Partai Nasdem.

Ia bersanding dengan dua figur lain yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Andika Perkasa.

Terbaru, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengungkapkan terbuka kemungkinan untuk memilih Anies sebagai capres yang dipilih untuk diusung Partai Nasdem.

Sinyal kuat pengusungan Anies dan AHY pun dihembuskan oleh Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Ia mengatakan kedua tokoh tersebut mewakili semangat perubahan dan perbaikan.

Herzaky mengklaim, keinginan mengusung capres-cawapres dengan semangat itu pun juga diinginkan oleh Partai Nasdem dan PKS.

Selama ini ketiga parpol itu terus menyampaikan tengah menjalin komunikasi intensif untuk menjajaki kerja sama menghadapi Pilpres 2024.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/08/11360121/duet-anies-ahy-disebut-punya-daya-tarik-untuk-rebut-suara-rakyat-yang-kontra

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke