Lagi-lagi, tak diketahui pembicaraan antara ketiganya di ruangan tersebut.
Beranjak dari ruangan itu, Bharada E keluar ke depan rumah Sambo. Dia mengambil tas berisi pistol dari dalam mobil Toyota Kijang Innova hitam berpelat nomor B 1 MAH.
Setelahnya, Bharada E menemui Bripka RR yang masih duduk di bangku depan rumah Sambo. Di area tersebut juga terlihat Kuat Ma'ruf.
Baca juga: Ferdy Sambo Tembak Kepala Brigadir J Saat Sudah Terjatuh Bersimbah Darah
Proses rekonstruksi lantas berlanjut di TKP penembakan, yakni rumah dinas Sambo yang tak jauh dari kediaman pribadinya, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Sekitar pukul 17.06 WIB, Brigadir J, Bharada E, Bripka RR, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi bertolak dari rumah di Jalan Saguling menuju rumah Duren Tiga. Kelimanya berada dalam satu mobil.
Ini diketahui dari video animasi yang dibuat Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berdasar hasil rekonstruksi.
Sesampainya kelima orang tersebut di rumah Duren Tiga, Ferdy Sambo juga tiba.
Tak lama, Sambo, Brigadir J, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf berkumpul di ruang tengah lantai satu rumah tersebut.
Yosua berdiri di depan tangga. Sesaat sebelum ditembak, dia diamuk Sambo.
"Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya!" kata Sambo ke Yosua, sebagaimana tayangan video Polri.
Setelahnya, Sambo memerintahkan Bharada E yang berdiri di sampingnya untuk menembak Brigadir J.
"Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak!" teriak Sambo ke Bharada E.
Merespons itu, Yosua tampak membungkukkan badan, kedua tangannya terangkat di depan dada. Dia seperti hendak menghindar dan memohon supaya tak ditembak.
Tepat pukul 17.12 WIB, Richard Eliezer melepaskan tiga atau empat kali tembakan.
Tembakan itu diduga mengenai bahu sebelah kanan serta rahang Yosua.