Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Terima Surat dari Majelis PPP, Suharso Tolak Respons Desakan Mundur

Kompas.com - 29/08/2022, 16:58 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengaku belum menerima surat desakan melepas kursi ketum dari pimpinan majelis DPP PPP.

"Enggak perlu saya respons. Saya enggak terima suratnya," ujar Suharso saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022).

Suharso menjelaskan, desakan mundur terhadap dirinya tidak sesuai dengan mekanisme.

Kemudian, Suharso mengungkapkan PPP sudah menggelar dialog perihal desakan mundur dari PPP itu.

Baca juga: PPP Minta Maaf Terkait Pernyataan Suharso soal Amplop Kiai

"Itu sudah bicara. Ya kita lihat saja nanti (hasilnya)," tuturnya.

Tiga pimpinan majelis DPP PPP sebelumnya mendorong Suharso Monoarfa agar mundur dari kursi Ketum PPP buntut pernyataannya soal "amplop" kiai.

Ketiga pimpinan majelis DPP PPP itu adalah KH Mustofa Aqil Siraj sebagai Ketua Majelis Syariah, H Muhammad Mardiono sebagai Ketua Majelis Pertimbangan, dan KH Zarkasih Nur sebagai Ketua Majelis Kehormatan.

Permintaan Suharso untuk mundur itu tertuang dalam surat tertanggal 22 Agustus 2022. Mardiono telah mengonfirmasi surat tersebut.

Baca juga: Tiga Pimpinan Majelis PPP Dorong Suharso Monoarfa Mundur, DPP Kedepankan Dialog

"Iya benar," ujar Mardiono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Hanya, Mardiono belum mengetahui siapa yang akan menggantikan Suharso jika benar-benar mengundurkan diri.

"Oh belum sampai situ. Nanti ada mekanismenya sampai di DPP," ucapnya.

Adapun Mardiono dan kawan-kawan menyoroti sejumlah masalah yang menerpa Suharso Monoarfa selama menjabat sebagai Ketum PPP.

Misalnya, seperti pernyataan Suharso terkait 'amplop kiai' yang berujung pada laporan polisi.

Kemudian, ada juga soal elektabilitas PPP yang tak kunjung naik selama kepemimpinan Suharso Monoarfa.

Menanggapi dorongan agar Suharso mundur, Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi turut buka suara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com