JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, Indonesia tidak bisa lagi hanya mengekspor bahan-bahan mentah tanpa melakukan hilirisasi industri di dalam negeri sebelum mengekspor barang jadi ke luar negeri.
Jokowi mengingatkan, setelah sukses melakukan hilirisasi industri nikel, bukan tidak mungkin ia akan menyetop ekspor bahan mentah lain seperti bauksit, tembaga, dan timah.
"Ini yang kita semuanya harus sadar tidak bisa lagi kita sudah berpuluh-puluh tahun ekspor bahan mentah," kata Jokowi saat memberi arahan kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin) provinsi se-Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: Ancaman Jokowi, Jangan Main-main dengan Urusan Sertifikat Lahan!
"Sudah berulang-ulang kali saya sampaikan jangan kaget nanti saya setop bauksit, jangan kaget nanti saya setop tembaga, jangan kaget nanti saya setop timah, jangan kaget nanti saya setop yang biasanya kita ekspornya raw material," ujar dia.
Jokowi mengeklaim, setelah menyetop ekspor nikel mentah, nilai ekspor yang diperoleh Indonesia justru tumbuh berkali-kali lipat.
Ia menyebutkan, nilai ekspor nikel awalnya hanya ada di angka 1,1 miliar dollar AS atau setara Rp 16 triliun.
Namun, pada 2021 nilai ekspor nikel telah melonjak menjadi 20,8 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 306 triliun.
"Nikel ini nanti pada akhirnya orang mungkin 35 sampai 40 milliar dolar AS kita dari sini karena turunan-turunannya belum rampung," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, hal itu turut meningkatkan posisi neraca dagang Indonesia, dengan China misalnya, yang defisit 7,7 miliar dollar AS pada 2012 menjadi defisit 2,4 miliar dolar AS pada 2021.
Baca juga: Jokowi: Belanja Pemerintah yang Dibeli Barang Impor, Bodoh Banget Kita
"Tahun ini, saya pastikan (neraca perdagangan) kita dengan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) plus, surplus," kata Jokowi.
Ia menambahkan, pengusaha-pengusaha Indonesia tidak perlu takut dengan adanya penghentian ekspor karena mereka dapat bekerja sama dengan pengusaha dari luar negeri yang ingin berinvestasi di Indonesia.
"Karena apa, takut semuanya bahwa ekspor raw material kita akan kita hentikan, dan enggak ada pilihan mereka, mau tidak mau mereka pasti ke sini, bikin industrusinya di sini, nah itu ajak join," ujar Jokowi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.