Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Achmad Dhofir
Asesor BNSP, Master PTK KADIN & KemNaker RI

Asesor BNSP, Master PTK KADIN & Kementerian Tenaga Kerja RI

Profesionalitas Kompetensi dalam Dekapan Moral Hazard

Kompas.com - 21/08/2022, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tuntutan terhadap penguasaan kompetensi atas sebuah profesi makin disuarakan. Akibat riilnya di Polri: sebagai profesi, pindah pos penugasan tak bisa lagi ‘seenak udel’ para komandan, personel yang bersangkutan mesti lulus asesmen lebih dahulu, alias kompeten.

Mengulik Pasal 10 Ayat (1) Perpres 8/2012 tentang KKNI/Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia telah jelas di situ bahwa penerapan kompetensi adalah wajib di semua sektor yang telah ada, termasuk pada profesi TNI/Polri, wartawan, medis, advokat, konstruksi dan lainnya.

Meskipun dalam tataran pelaksanaannya masih ada yang menggunakan lembaga/asosiasi/ standardisasi sendiri-sendiri, namun payung hukum pokoknya sudah jelas. Bahkan tata kelembagaan Lemdikpol Polri juga mengacu pada Perpres ini.

Dus, sebagai asesor adalah seseorang yang pasti pernah belajar-diuji-menguji, bahkan mengajar tentang kompetensi.

Mengacu pada poin 3.11 di Pedoman 201 BNSP, kompetensi adalah kemampuan sikap kerja individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Dalam banyak rumusan di kamus maupun peraturan di kelembagaan kompetensi/akreditasi lainnya juga termaktub istilah kompetensi yang bermuatan plus minus sama, yakni mencakup tiga aspek.

Dalam penyelenggaraan pembelajaran hingga proses uji kompetensi, hanya dua aspek yang ‘dijamin’ dan lancar jaya, karena tersuratkan: pengetahuan dan keterampilan.

Sedangkan aspek sikap kerja adalah ‘barang gelap’ yang bisa terlihat ‘oke’, karena hanya berupa wujud tersirat, abstraktif.

Hanya berupa petunjuk-petunjuk yang bisa ditangkap asesor terhadap asesinya. Tak ada yang dapat menjamin, sikap kerja yang ditunjukkan asesi saat diuji akan konstan manakala jadi praktisi.

Tak mudah untuk selalu presisi. Nyatanya, nawaitu-komitmen-konsistensi lah yang benar-benar akan mendukung sikap kerja tadi mewujud menjadi profesionalitas.

Sekarang mari kita menilik para perwira di tubuh Polri saat ini. Mereka adalah person terpilih yang lulus dari AKABRI (kini AKPOL) – PTIK – Sespimmen – Sespati (kini Sespimti)/ Lemhanas.

Kapolri adalah out come Lemhanas (jalan alternatif menjadi jenderal selain Sespimti Polri). Pada sistem non regular ada secapa – selapa hingga PPSS/ Perwira Polisi Sumber Sarjana (kini SIPSS).

Artinya, (1) tiap perwira Polri adalah hasil tempaan kawah candradimuka kependidikan yang mana dalam penyelenggaraan pembelajarannya telah terstandar, baik yang mengacu kepada SKKNI/ standar khusus, ataupun kurikulum-silabus-modul di tiap lembaga.

Kemudian, (2) di dalam perjalanan penugasan, termasuk segala dinamikanya, minimal pamen ke atas adalah sosok yang berkemungkinan besar pernah menjadi analis, widyaiswara, pengajar bahkan asesor (seperti halnya Kombespol Budhi tadi) yang bersinggungan, bahkan berkelindan dengan kompetensi, baik pada lembaga-lembaga kependidikan di tubuh Polri maupun non Polri. Itu sudah jamak terjadi.

Ironisnya, posisi dalam kepengajaran itu rerata enggan dicantumkan dalam riwayat hidup terpublisitas, karena dianggap tidak mentereng.

Atau, sebagai bagian riwayat ‘pengkotakkan’. Dan, menyibak track record 10 pati dan pamen yang dimutasi ke Yanmabes Polri tadi, mereka semua pernah mengajar/bagian asesmen.

Bahkan penugasan perdana seorang Ferdy Sambo adalah di Lemdiklat Polri! Sebuah fakta fenomena yang bikin mengelus dada.

Lantas, apa penyebab tragedi itu terjadi? Dalam kacamata kompetensi, sikap kerja yang pegang peranan.

Ada banyak faktor yang memengaruhi: mental/ moral/ psikologis/keyakinan (sebagai tanda batin, bukan agama, karena ini bukan tulisan tentang SARA) dan lain sebagainya. Termasuk kemungkinan konflik-konflik internal di Polri. ‘Dunia persilatan’, istilahnya. Semua itu dapat mengkristal menjadi moral hazard. Dampaknya bisa mengerikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com