Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Laporkan Capaian Vaksinasi Covid-19 Dibanding Tahun Lalu

Kompas.com - 18/08/2022, 22:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melaporkan, cakupan vaksinasi dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 mengalami kenaikan dibanding tahun lalu.

Tercatat, pada 17 Agustus 2022, cakupan vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 86,52 persen. Adapun pada 17 Agustus 2021, capaiannya baru 26,4 persen.

"Tahun lalu cakupan dosis 1 hanya 26,4 persen, dosis kedua 14 persen. Adapun di tahun ini, dosis 1 telah meningkat menjadi 86,52 persen dan dosis kedua 72,68 persen," kata Wiku dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: UPDATE 18 Agustus: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 72,69 Persen, Ketiga 25,14 Persen

Wiku mengatakan, peningkatan serupa juga terjadi pada angka vaksinasi dosis ketiga.

Dari 0 persen pada 17 Agustus tahun lalu, capaian vaksinasi dosis ketiga kini sudah sebesar 25,1 persen.

"Upaya seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah dalam perlindungan masyarakat dengan membentuk kekebalan komunitas melalui program vaksinasi mengalami perkembangan yang patut kita banggakan," ujar Wiku.

Mengacu pada data Kementerian Kesehatan per 18 Agustus 2022 pukul 18.00, cakupan vaksinasi lebih tinggi lagi.

Jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak 203.062.974 atau 86,53 persen dari total target sasaran vaksinasi.

Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua sebanyak 170.576.561 atau 72,69 persen.

Kemudian, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat (booster) yaitu 58.996.810 atau 25,14 persen.

Baca juga: Aturan Baru Syarat Perjalanan, Belum Vaksinasi Booster Wajib Tes PCR

Adapun yang sudah mendapat vaksinasi dosis keempat yaitu 272.243 orang atau secara dengan 18,54 persen.

Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi yakni sebanyak 234.666.020 orang.

"Dilihat dari indikator kasus di atas, dapat dikatakan bahwa di tahun ini terdapat perkembangan signifikan ke arah yg lebih baik dalam penanganan dan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia," ucap Wiku.

Kasus Covid-19

Sejalan dengan meningkatnya akselerasi vaksin, kasus positif, kasus aktif, dan kasus kematian juga mengalami penurunan.

Satgas mencatat, kasus positif harian Covid-19 menurun 53 persen (year on year/yoy) pada 17 Agustus 2022.

Pada 17 Agustus 2022, kasus positif harian Covid-19 mencapai 5.253. Angka ini lebih rendah dibanding 11.287 kasus pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan serupa bukan hanya terjadi di kasus aktif. Penurunan juga terjadi secara serempak di kasus aktif, kasus kematian, dan tingkat keterisian tempat tidur.

Baca juga: 16 Penyebab Anosmia dan Ageusia, Tak Hanya Covid-19

Persentase kasus aktif Covid-19 tahun ini sebesar 0,84 persen dengan total kasus 53.132.

Angkanya lebih rendah dibanding 9,21 persen kasus atau 358.357 kasus di periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, kasus kematian harian menurun drastis mencapai 91 persen.

Pada 17 Agustus 2022, kasus kematian sebesar 19 orang, jauh lebih kecil dibanding 220 orang pada periode yang sama tahun lalu.

"Angka keterisian tempat tidur di tingkat nasional juga menurun drastis pada tahun ini yaitu hanya 6,44 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang hampir mencapai 40 persen (39, 63 persen)," ungkap Wiku.

Rendahnya kasus aktif dan kasus kematian lantas meningkatkan kasus kesembuhan Covid-19.

Wiku menjabarkan, kasus kesembuhan pada 17 Agustus 2022 mencapai 6.087.056, atau hampir dua kali lipat lebih tinggi dari 3.414.109 kasus tahun lalu.

"Persentase kesembuhan per kemarin menyentuh angka 96,66 persen, meningkat dibandingkan pada tahun lalu yang sebesar 87,71 persen," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com