Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara: Bharada E Minta Keluarganya Menghilangkan Diri

Kompas.com - 11/08/2022, 16:45 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara, mengungkapkan, kliennya itu meminta agar keluarganya menghilangkan diri setelah pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca juga: Kedekatan Bharada E dengan Keluarga Brigadir J yang Berujung Tragedi Penembakan...

Deolipa awalnya membeberkan bahwa keluarga Bharada E yang ada di Manado sempat dipanggil ke Depok, Jawa Barat.

"Karena apa? Nanti ada orangnya dari dia punya pimpinan akan mendatangi mereka untuk melakukan pengawalan. Pimpinannya dia, ya Pak Ferdy Sambo," ujar Deolipa dalam program Tribun Corner seperti disiarkan YouTube Tribunnews, Kamis (11/8/2022).

Deolipa menyampaikan, keluarga Bharada E akan dikawal oleh personel bantuan Ferdy Sambo selaku atasannya.

Namun, tiba-tiba, Bharada E meminta agar seluruh keluarganya mengganti nomor ponsel.

"Saya tanya, 'Keluarga di mana?', (Bharada E jawab), 'Keluarga tadinya saya taruh di ini karena nanti ada bantuan pengawalan dari bos saya. Ternyata setelah saya tahu begini, saya buru-buru telepon supaya ganti nomor semua'," tutur dia.

Deolipa mengatakan, Bharada E sendiri yang meminta agar keluarganya menghilangkan diri.

Menurut dia, Bharada E khawatir akan ada sesuatu yang terjadi kepada keluarganya.

"Akhirnya keluarganya sudah tidak ada kabar lagi. Mungkin sudah pulang lagi ke Manado," kata Deolipa.

Baca juga: Kubu Bharada E Harap LPSK Segera Putuskan Status Perlindungan

Menurut Deolipa, nomor HP keluarga Bharada E sudah diganti.

Adapun Bharada E menjadi tersangka bersama Irjen Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf yang merupakan ART di rumah Sambo.

Bharada E diduga menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com