JAKARTA, KOMPAS.com - Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E rupanya dekat dengan sosok Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Bharada E bahkan mengenal keluarga Brigadir J dengan sangat baik.
Demikian diungkapkan oleh pengacara Bharada E, Deolipa Yumara. Kedekatan Bharada E dan Brigadir J diketahui Deolipa dari penuturan kliennya, serta surat belasungkawa yang ditulis Eliezer untuk keluarga Yosua.
"Kalau dari cerita dia (Bharada E), dia sangat dekat sekali dengan keluarganya (Brigadir J). Kalau dari surat ini juga secara psikologis surat ini menunjukkan kedekatan yang sangat-sangat amat sangat dengan keluarganya Yosua almarhum," kata Deolipa dalam tayangan Tribun Corner yang diunggah di YouTube Tribunnews, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Detik-detik Pengakuan Bharada E soal Penembakan Brigadir J dalam 4 Lembar Tulisan Tangan...
Deolipa menuturkan, Eliezer kenal dekat dengan Reza, adik Yosua yang juga bertugas di kepolisian. Kliennya juga dekat dengan Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J.
Bharada E pun telah menyampaikan permohonan maaf ke keluarga Brigadir J atas peristiwa penembakan yang menewaskan Yosua.
Dia juga menuliskan surat yang berisi ucapan belasungkawa untuk keluarga Brigadir J. Surat itu berbunyi demikian:
"Saya Bharada E, mengucapkan turut berbelasungkawa atas kejadian ini buat Bapak, Ibu, dan Reza atau keluarga Bang Yos. Sekali lagi saya mengucapkan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Tuhan Yesus selalu menguatkan Bapak, Ibu, Reza, serta Keluarga Bang Yos.
7 Agustus 2022 pukul 01.24 WIB."
Tak hanya kepada keluarga Brigadir J, Bharada E juga menyampaikan permintaan maaf ke masyarakat Indonesia dan institusi Polri, utamanya untuk Brimob.
"Di mana Korps-nya adalah Brimob. Dia sudah sampaikan minta maaf kepada Brimob karena jiwa korsanya terpanggil," ujar Deolipa.
Baca juga: Pengacara: Bharada E Minta Maaf ke Keluarga Brigadir J, Brimob, Polri, serta Negara
Kendati mengakui bahwa dirinya menembak Brigadir J, Bharada E mengaku mendapat tekanan dari atasan.
Oleh atasannya, Bharada E diperintahkan menembak Brigadir J. Menurut Deolipa, kliennya khawatir, jika tak menjalankan perintah dirinya akan ikut ditembak.
"Saya (Bharada E) menjalankan perintah atasan, tapi saya juga takut. Tapi karena ketakutan juga kalau saya nggak menembak, saya ditembak sama yang nyuruh nembak," ujar Deolipa menirukan ucapan Bharada E.
"Makanya dia sembari merem, dor dor dor (menembak), begitu aja. Ya itu lah perintah dari atasan, kadang perintah yang melanggar hukum berbahaya, tapi kan karena dia itu adalah prajurit Brimob yang terbiasa perintah komando, apa pun kata komandonya dijalankan," tutur dia.
Baca juga: Setelah Suruh Bharada E Menembak, Sambo Tembakkan Pistol Brigadir J ke Dinding untuk Rekayasa Kasus
Menurut pengakuan Bharada E, tak ada insiden baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo seperti narasi yang beredar sebelumnya.