Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jaga Keanekaragaman Hayati, Kementerian KP Bantu Tingkatkan Populasi Ikan Belida

Kompas.com - 07/08/2022, 12:34 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Dengan begitu, rekomendasi tersebut memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati perairan darat.

Baca juga: Apa Itu Ikan Belida, Bahan Baku Pempek yang Kini Masuk Hewan Dilindungi?

Ikan belida harus jadi perhatian dunia

Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal menambahkan, Indonesia sebagai negara dengan beragam biodiversitas,  dalam hal ini ikan belida yang merupakan sumber daya ikan di Sungai Kampar, perlu dikenalkan pada dunia.

"Ikan belida adalah sumber daya ikan yang langka dan harus menjadi perhatian dunia. Kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan BRSDM Kementerian KP dan dukungan pemerintah Pemkab Kampar, serta Ninik Mamak yang telah berkomitmen menjaga Lubuk Larangan untuk generasi mendatang,"katanya.

Rajendra juga mengatakan, hal tersebut hanya dapat terwujud jika semua pihak dapat bergandengan tangan bersama menjaga Sungai Kampar dengan pendekatan kearifan lokal.

“Indonesia dengan penyelenggara Presidensi G20 memiliki posisi yang strategis untuk mengenalkan konservasi perairan darat pada dunia," ujarnya.

Baca juga: Sosialisasikan Ikan Belida Jadi Hewan Dilindungi, DKP Riau: Khawatir Masyarakat Tak Tahu Tiba-tiba Kena Sanksi

Sementra itu, Bupati Kabupaten Kampar Kamsol mengatakan, konservasi perairan darat merupakan hal penting dalam mewujudkan ketahanan pangan Nasional. Terlebih, produksi perikanan Riau sekitar 75 persen ditopang Kabupaten Kampar.

Dia menyebutkan, saat ini terdapat hampir 60 jenis ikan perairan darat. Beberapa di antaranya memiliki nilai ekonomis yang tinggi, seperti masher, baung, kalabau, tapah, geso, dan belida.

"Kami punya potensi yang harus dijaga dan dilestarikan. Melalui konservasi perairan darat kita bersama membangun negeri kita tercinta ini untuk mensejahterakan masyarakat, bukan mencari keuntungan finansial," ucapnya.

Kamsol pun berharap, kegiatan tersebut menjadi titik balik untuk menjadikan Kampar sebagai kabupaten yang lebih maju melalui kearifan lokal yang menjunjung tinggi kelestarian Sungai Kampar. 

Hal senada disampaikan Kepala Adat Kampar, Datuk Yusril. Dia menyebutkan, Kabupaten Kampar terus menjaga kelangsungan hidup sumber daya perikanan dengan pandai.

Baca juga: Pertanyakan Ninik Mamak, Megawati Merasa Sumatera Barat Kini Beda

Hal tersebut diwujudkan dengan menjaga kearifan lokal yang manfaatnya tak hanya untuk saat ini, tapi juga generasi mendatang.

Adapun rekomendasi yang dihasilkan pada FGD Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Darat Berdasarkan Perspektif dan Prinsip Kearifan Lokal Di Lubuk Larangan, di antaranya:

1. Keberadaan Lubuk Larangan memiliki nilai-nilai yang tinggi dari aspek ekologi, sosial, ekonomi, budaya dan adat istiadat.

2. Hasil penangkapan ikan di Lubuk Larangan atau Mancokau memberikan manfaat ekonomi, meningkatkan ketahanan pangan dan kecukupan gizi bagi masyarakat sekitar dengan keunikan masing-masing daerah, seperti peribahasa “Lain lubuk lain ikan nya, lain padang lain belalang”.

3. Ancaman yang memberikan dampak terhadap Lubuk Larangan, antara lain alat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, PETI (Penambangan emas tanpa izin), limbah rumah tangga dan perusahaan, hingga penggunaan pestisida yang berlebihan.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com