Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesranya Nasdem, PKS, dan Demokrat, Sinyal Kuat Menuju Pilpres 2024?

Kompas.com - 02/08/2022, 06:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Pertemuan pertama berlangsung 29 Maret 2022. Lalu, pada 5 Juni 2022, kedua pimpinan partai kembali bertemu, bahkan SBY ikut turun gunung.

Terbaru, AHY menyambangi Paloh di markas Nasdem pada 23 Juni 2022.

Kedua partai mengakui kunjungan itu dalam rangka saling menjajaki, kendati belum memunculkan kesepakatan.

“Kemungkinan (koalisi) itu ada. Cuma kan belum pada hari ini. Tapi kemungkinan itu ada, cukup besar,” kata Surya Paloh, Kamis (23/6/2022).

AHY mengaku nyaman berkomunikasi dengan Nasdem. Harapannya, kian terbuka peluang kerja sama antara partainya dan parpol pimpinan Surya Paloh itu.

"Dan pada akhirnya jika semakin intensif komunikasi yang kami lakukan mudah-mudahan terbuka ruang lebih luas bagi kebersamaan perjuangan baik Partai Nasdem atau Partai Demokrat ke depan," kata dia.

Baca juga: PKS Hormati Koalisi Gerindra-PKB, Syaikhu: Koalisi Semut Merah Batal

PKS pun tak ketinggalan. Elite partai pimpinan Akhmad Syaikhu tersebut menyambangi Paloh sehari sebelum kunjungan terakhir AHY atau 22 Juni 2022.

Usai pertemuan, Paloh mengaku partainya punya banyak kesamaan dengan PKS. Oleh karenanya, peluang koalisi terbuka lebar.

“Ada banyak kesamaan pandangan, pikiran, yang amat sangat dimungkinkan untuk dikolaborasikan bersama menjadi suatu harapan bagi meningkatkan upaya-upaya yang memang harus dipersiapkan dari dini agar kualitas Pemilu 2024 bisa jauh lebih baik,” kata Paloh.

Setelah pertemuan itu, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsy langsung menuju ke kantor DPP Partai Demokrat untuk menemui Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya dan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Andi Arief.

Namun begitu, pertemuan tersebut diklaim sebagai silaturahmi biasa.

Masuk akal

Melihat ini, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, koalisi antara Demokrat, Nasdem, dan PKS terbilang masuk akal.

Justru, yang janggal adalah PKS yang semula hendak bergandengan dengan PKB. Sebabnya, massa pendukung kedua partai sangat diametral.

Baca juga: Nasdem Incar 100 Kursi Parlemen pada Pemilu 2024

PKS juga hampir tidak mungkin bekerja sama dengan PDI Perjuangan lantaran kultur poltik keduanya sangat berbeda.

Sementara itu, partai-partai lainnya yakni Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah lebih dulu membentuk kongsi bernama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com