Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Tak Ada Masalah dengan PDI-P, Waketum Nasdem: Bu Mega dan Pak Surya Sahabat

Kompas.com - 01/08/2022, 15:37 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menegaskan Partai Nasdem tak memiliki masalah dengan Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDI-P).

Ia menuturkan hubungan pimpinan kedua parpol itu tetap terjaga hingga saat ini.

“Jadi (antara) PDI Perjuangan dan Nasdem ini enggak ada masalah, kami partai sahabat, teman, antara Bu Mega dan Pak Surya juga adalah sahabat,” tutur Ali ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).

Ia memandang selama ini seolah-olah publik menilai dua partai itu tak akur.

Baca juga: Daftarkan Diri ke KPU, Nasdem: Kami Tidak Kekurangan Keterwakilan Perempuan

Padahal, hubungan politik keduanya harmonis dan sudah teruji dalam dua pemilu sebelumnya.

“Kami sudah sama-sama mengusung Pak Jokowi (Joko Widodo) untuk jadi Presiden sampai hari ini dan kami berkomitmen mengawal (pemerintahan) ini selesai,” katanya.

Ali mengungkapkan, saat ini komunikasi politik Partai Nasdem memang selangkah lebih maju dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun kondisi itu tidak membuat komunikasi dengan partai politik (parpol) lain terhambat, termasuk dengan PDI Perjuangan.

“Kami tidak akan membatasi (komunikasi) itu. Memang tentunya kalau dengan PDI-P, kita tahu bahwa dia satu-satunya partai yang memenuhi syarat untuk mengajukan (capres) sendiri,” sebut Ali.

“Sehingga dalam kontestasi 2024, mereka bisa tidak membutuhkan partai lain,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya hubungan Partai Nasdem dan PDI Perjuangan diduga mengalami keretakan.

Salah satu dugaannya, disebabkan oleh Partai Nasdem yang memutuskan untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai salah satu kandidat capres.

Sebelumnya, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai hubungan Nasdem dan PDI-P nampak tak lagi harmonis.

“Jika melihat tendensi relasi antara Nasdem dan PDI-P akhir-akhir ini saya memprediksi mereka ‘pecah pengantin’. Jika di dua periode bisa bersama di koalisi Jokowi, tetapi di periode berikutnya saling berseberangan,” papar Ari pada Kompas.com, Senin (27/6/2022).

Ia menyebutkan, kerenggangan itu dipicu pengusungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres Partai Nasdem.

Baca juga: Peta Jalan Jokowi Mengusung Capres Pengganti...

Padahal Ganjar merupakan kader PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum belum menunjuk siapa kadernya yang akan menjadi calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Selain itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pernah menyampaikan tak mau mengganggu hubungan Partai Nasdem dengan Partai Demokrat dan PKS.

Adapun Partai Demokrat dan PKS merupakan partai yang berada di luar pemerintahan dan mengikrarkan diri sebagai partai oposisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com