Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Projo: Kami Bukan Endorser Satu Orang, Mau Ganjar, Anies, atau Siapa Pun

Kompas.com - 30/07/2022, 19:11 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal relawan Pro Jokowi (Projo) Handoko menuturkan, pihaknya tak ingin dimanfaatkan sebagai kendaraan politik calon presiden yang bakal maju dalam Pemilu 2024.

Hal itu yang mendasari para relawan Jokowi sepakat tak akan menyampaikan pada publik figur calon presiden yang nantinya didapatkan dari musyawarah rakyat (musra) 27 Agustus 2022 di Bandung, Jawa Barat.

“Kami tidak mau diatur sebagai endorser dari satu orang, mau Ganjar, Anies, siapa pun,” sebut Handoko dalam diskusi Total Politik di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (30/7/2022).

Baca juga: Relawan Temui Jokowi di Istana Bogor, Laporkan Persiapan Musyawarah Rakyat

Ia pun menyampaikan, agenda musra tak hanya fokus pada pencarian figur capres. Namun, juga untuk menjaring berbagai aspirasi tentang program pemerintah yang diharapkan dapat dilanjutkan ke depan.

“Apa sih harapan rakyat, apa sih program-program yang menurut rakyat paling menbahagiakan mereka,” katanya.

“Maka saya sampaikan pada Presiden semua hasil musra itu officially akan menjadi masukan bagi Presiden, bukan menjadi konsumsi publik,” tutur dia.

Namun, Handoko menegaskan bahwa Projo dan relawan Jokowi hanya berperan untuk memperbesar partisipasi publik.

Baca juga: Jokowi Disebut Minta Relawan Tak Terpancing Politik 2024

Sebab, dalam kontestasi pemilihan presiden, pemeran utamanya adalah partai politik (parpol).

Ia pun mengenang bagaimana dulu pihaknya menawarkan nama Jokowi ke Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

“Seperti yang kami lakukan di tahun 2014, itu Projo minta ke Bu Mega, ‘Bu Mega ini calon (presiden) bagus ini Pak Jokowi ini, tolong dong dikasih tiket itu,’ Bahasa kami 2014 kan seperti ini,” pungkasnya.

Diketahui sejumlah relawan Jokowi menemui mantan Wali Kota Solo itu di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Kumpulkan Relawan, Jokowi Bahas Ancaman Resesi dan Tahun Politik 2024

Dalam pertemuan itu Jokowi disebut menyampaikan sejumlah hal. Seperti meminta para relawannya fokus pada berbagai persoalan negara dan tidak terpancing dengan dinamika politik jelang Pemilu 2024.

“(Membahas) mengenai kondisi ekonomi general secara makro dan juga global. (Presiden) meminta kita semua (relawan) untuk membantu tetap bersama-sama Presiden,” papar Ketua Umum Seknas Jokowi, Rambun Tjajo saat dikonfirmasi wartawan.

“Sembari juga memikirkan secara bersama solusi pada tingkat mikro di mana kita semua beraktivitas,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com