Menurut Dicky, pemberian vaksin dosis keempat bertujuan untuk merespons varian-varian baru virus Covid-19, termasuk Omicron dan turunannya.
Dia meyakini, pemberian vaksin ini mampu mengurangi angka pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit, termasuk jumlah kematian.
"Data di AS menunjukkan kalau (usia) di atas 50 tahun belum mendapatkan dosis keempat sejak 4 bulan menerima dosis ketiga, maka risiko kematian 4 kali lebih tinggi," tuturnya.
Kendati vaksinasi dosis keempat kini baru diberikan ke tenaga kesehatan, Dicky menyebutkan, ke depan, masyarakat umum harusnya juga menerima vaksin lanjutan ini.
Dia berharap pemerintah mempunya stok vaksin yang cukup untuk program vaksinasi.
"Dengan keterbatasan vaksinatornya dan juga vaksinnya tentu perlu prioritas mana yang memberikan manfaat lebih besar dari segi strategi kesehatan," kata Dicky.
Menurut dia, selain nakes, ada beberapa kelompok masyarakat lainnya yang juga urgen mendapat vaksin dosis keempat.
Misalnya, orang-orang yang kondisi tubuhnya rentan terkena penyakit seperti lansia, orang dengan penyakit bawaan atau komorbid, dan penyandang disabilitas.
Kedua, kelompok yang bekerja sebagai petugas pelayan publik yang sehari-harinya bertemu banyak orang seperti guru, petugas di pelabuhan, atau petugas bea cukai di bandara.
"Untuk kelompok berisiko lain, kelompok beresiko tinggi dari sisi pekerjaan seperti tenaga kesehatan atau pelayanan publik. Kedua, beresiko tinggi karena kondisi tubuhnya seperti lansia atau komorbid," tutur Dicky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.