Salin Artikel

Dimulai Hari Ini, Berikut Sederet Alasan Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Penting buat Nakes

JAKARTA, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 dosis keempat untuk tenaga kesehatan (nakes) mulai diberikan pada Jumat (29/7/2022) hari ini.

Sebagaimana disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya, sedikitnya ada 4 juta nakes yang bakal menerima vaksin dosis lanjutan tersebut.

“Vaksin keempat sekarang sudah kita bagi, kita utamakan nakes dulu," kata Budi saat berkunjung ke Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (27/7/2022).

Merujuk surat edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/C.3615/2022 yang terbit pada Kamis (28/7/2022), vaksinasi dosis keempat diberikan ke nakes yang sudah menerima vaksin booster setidaknya 6 bulan lalu.

Vaksin yang akan digunakan untuk dosis keempat ialah yang sudah mendapat persetujuan emergency use authorization (EUA) atau penggunaan kondisi darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan memperhatikan ketersediaan vaksin yang ada.

"Vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 bagi SDM kesehatan dilakukan di fasilitas pelayanan dan atau pos pelayanan vaksinasi Covid-19," demikian dikutip dari surat edaran Kementerian Kesehatan.

Lantas, seberapa penting vaksin dosis keempat ini untuk para nakes?

Urgensi vaksin dosis ke-4

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, langkah pemerintah memberikan vaksin dosis keempat untuk tenaga kesehatan sudah tepat.

Dia mengatakan, setidaknya ada 4 alasan yang menyebabkan vaksinasi booster dosis kedua ini urgen untuk diberikan ke nakes.

1. Kelompok berisiko
Alasan prertama, tenaga kesehatan merupakan kelompok berisiko tinggi terpapar virus corona. Sebabnya, setiap hari para nakes harus berhadapan dengan pasien sakit.

Jika tenaga kesehatan banyak yang terpapar virus, dikhawatirkan layanan kesehatan bakal terganggu. Ini tentu akan berdampak pada keselamatan masyarakat secara umum.

Dicky mengatakan, perlindungan terhadap tenaga kesehatan bukan hanya bermanfaat untuk kelompok nakes itu sendiri, tetapi juga seluruh masyarakat.

"Kita harus memastikan layanan kesehatan tidak terganggu dengan tenaga kesehatan yang sehat, yang terlindungi, karena kita tahu ini situasi masih pandemi, situasi masih rawan," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

2. Imunitas turun
Alasan kedua, lanjut Dicky, vaksinasi dosis keempat penting karena imunitas yang dihasilkan vaksin dosis ketiga sudah menurun.

Dia menjelaskan, perlindungan yang diberikan vaksin booster efektif 4-6 bulan. Setelahnya, efektivitasnya akan terus turun, bahkan hingga lebih dari 50 persen.

Sementara, tenaga kesehatan di Indonesia umumnya mendapat vaksin dosis ketiga di tahap awal atau sekitar Januari 2022, sehingga sudah lewat 6 bulan.

"Ini mereka sudah lebih dari 4 bulan (mendapat vaksin booster). Jadi tentu wajar kalau mereka diberikan proteksi lagi dan ini adalah kewajiban pemerintah," ujar Dicky.

3. Mutasi virus
Selain itu, kata Dicky, vaksin dosis keempat juga mendesak lantaran mutasi virus corona berkembang sangat cepat beberapa waktu terakhir.

Belakangan, kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Ini disebabkan karena berkembangnya virus corona Omicron subvarian BA.4, BA.5, dan BA.2.75.

Menurut Dicky, kemampuan infeksi subvarian tersebut melampaui varian Delta, lantaran bisa menyerang seseorang berulang kali.

"Yang kita hadapi ini BA.4 dan BA.5, apalagi BA.2.75 kemampuannya jauh lebih dari Delta. Dia bukan hanya menginfeksi yang belum divaksinasi, tapi semuanya bahkan bisa terinfeksi berkali-kali," jelasnya.

Dicky bilang, lonjakan Covid-19 sedianya akan terlihat signifikan jika testing dan tracing dilakukan secara gencar. Namun, di Indonesia, pengetesan dan penelusuran kasus virus corona belum memadai.

Oleh karena sifat subvarian BA.4, BA.5, dan BA.2.75 bisa mereinfeksi berulang kali, lanjut Dicky, pandemi gelombang keempat di tanah air kemungkinan berlangsung lebih lama.

Dia memprediksi, kasus Covid-19 akan terus meningkat beberapa minggu ke depan, bahkan melewati bulan Juli.

Selain itu, potensi kerawanan pandemi diperkirakan berlangsung selama 2-3 bulan ke depan sampai bulan September, bahkan Oktober.

"Dalam konteks Indonesia kita masih mengalami potensi kerawanan menurut saya sampai awal Oktober, atau setidaknya akhir September," ujarnya.

4. Turunkan risiko kematian
Merujuk pada sejumlah penelitian, Dicky menuturkan, vaksinasi dosis keempat mampu menurunkan risiko kematian.

Studi di Amerika Serikat misalnya, menyebutkan bahwa vaksin dosis keempat memberikan perlindungan ekstra kepada penerimanya, meskipun terinfeksi virus corona.

Katanya, kelompok rawan yang sudah menerima vaksin dosis keempat terlindungi dari risiko kematian akibat Covid-19 hingga 72 persen.

"Data menunjukkan pemberian dosis keempat khususnya pada kelompok rawan, lansia, komorbid, memberikan proteksi perlindungan 64 persen dari potensi masuk rumah sakit, dan 72 persen proteksi dari kematian untuk kelompok rawan," terang Dicky.

Menurut Dicky, pemberian vaksin dosis keempat bertujuan untuk merespons varian-varian baru virus Covid-19, termasuk Omicron dan turunannya.

Dia meyakini, pemberian vaksin ini mampu mengurangi angka pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit, termasuk jumlah kematian.

"Data di AS menunjukkan kalau (usia) di atas 50 tahun belum mendapatkan dosis keempat sejak 4 bulan menerima dosis ketiga, maka risiko kematian 4 kali lebih tinggi," tuturnya.

Kelompok lain

Kendati vaksinasi dosis keempat kini baru diberikan ke tenaga kesehatan, Dicky menyebutkan, ke depan, masyarakat umum harusnya juga menerima vaksin lanjutan ini.

Dia berharap pemerintah mempunya stok vaksin yang cukup untuk program vaksinasi.

"Dengan keterbatasan vaksinatornya dan juga vaksinnya tentu perlu prioritas mana yang memberikan manfaat lebih besar dari segi strategi kesehatan," kata Dicky.

Menurut dia, selain nakes, ada beberapa kelompok masyarakat lainnya yang juga urgen mendapat vaksin dosis keempat.

Misalnya, orang-orang yang kondisi tubuhnya rentan terkena penyakit seperti lansia, orang dengan penyakit bawaan atau komorbid, dan penyandang disabilitas.

Kedua, kelompok yang bekerja sebagai petugas pelayan publik yang sehari-harinya bertemu banyak orang seperti guru, petugas di pelabuhan, atau petugas bea cukai di bandara.

"Untuk kelompok berisiko lain, kelompok beresiko tinggi dari sisi pekerjaan seperti tenaga kesehatan atau pelayanan publik. Kedua, beresiko tinggi karena kondisi tubuhnya seperti lansia atau komorbid," tutur Dicky.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/29/11450021/dimulai-hari-ini-berikut-sederet-alasan-vaksinasi-covid-19-dosis-keempat

Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke