Indonesia-China Teken MoU Soal Pengembangan dan Riset Vaksin

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, pemerintah Indonesia dan China menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait pengembangan dan riset vaksin dan genomika.

Retno mengungkapkan, kerja sama itu merupakan salah satu hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri China Li Keqiang dan Presiden China Xi Jinping, Selasa (26/7/2022).

"Untuk bidang kesehatan, kedua belah pihak telah sepakat dan menandatangani MoU mengenai pengembangan dan riset vaksin dan genomika," kata Retno dalam keterangan pers, Selasa malam.

Baca juga: Rabu Besok, Jokowi Dijadwalkan Bertemu PM Kishida dan Kaisar Naruhito

Retno mengatakan, kerja sama itu mencakup komitmen untuk transfer teknologi dalam pengembangan vaksin mRNA dan adenovirus

"Hal ini sangat penting bagi upaya penguatan kemandirian industri kesehatan di Indonesia," ujar Retno.

Selain isu kesehatan, pemimpin kedua negara juga membicarakan investasi berkualitas untuk pembangunan hijau, antara lain di bidang energi terbarukan, pengembangan mobil listrik, pengembangan industri baterai, dan pengembangan green industrial park.

Baca juga: Di Tengah Kunker Jokowi, Iriana Minum Teh Bersama Madam Peng Liyuan

"Selain itu, kedua pemimpin juga membahas peningkatan investasi untuk mengembangkan industri hilirisasi petrokimia, dan sektor telekomunikasi, serta semi konduktor," kata Retno.

Adapun secara total ada tujuh kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan Jokowi dengan Li Keqiang dan Xi Jinping, berikut daftarnya:

1. Pembaruan MoU Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative

2. MoU Kerja sama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika

3. MoU mengenai Pembangunan Hijau

4. Pengaturan Kerja sama Kelautan

5. Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia

6. Pengaturan Kerja Sama Pertukaran Informasi dan Penegakan Pelanggaran Kepabeanan

7. Rencana Aksi Kerja Sama Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber dan Teknologi.