Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target Vaksinasi Booster Covid-19, Dosis Keempat Masih Dikaji

Kompas.com - 26/07/2022, 05:01 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus infeksi Covid-19 di dalam negeri yang kembali meningkat akhir-akhir ini membuat pemerintah meminta masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Di sisi lain, usulan untuk menggelar vaksinasi dosis keempat atau booster kedua juga mulai muncul.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui memang ada kajian mengenai vaksinasi dosis keempat atau booster kedua.

Sebab, sejumlah pakar memperkirakan pandemi Covid-19 bakal berkepanjangan, akibat munculnya varian virus yang bermutasi.

Baca juga: Benarkah Akan Ada Vaksinasi Dosis Keempat? Ini Penjelasan Kemenkes

Selain itu, para pakar ilmu kesehatan telah menyimpulkan vaksin Covid-19 dosis lengkap primer serta dosis penguat (booster) sebagai penambah daya tahan tubuh dapat menurun dalam waktu enam bulan.

Akan tetapi, pemerintah menyatakan akan mengutamakan program vaksinasi dosis ketiga atau booster pertama.

"Informasi vaksin keempat atau booster kedua, kami klarifikasi atau konfirmasi, saat ini kita belum membuat vaksin keempat atau booster kedua sebagai prioritas," ujar Syahril dalam diskusi virtual, Senin (25/7/2022).

Syahril menyampaikan, prioritas pemerintah saat ini adalah mendongkrak vaksin Covid-19 ketiga atau booster pertama.

Baca juga: Soal Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat, Ini Tanggapan Kemenkes

Sebab, capaian vaksin booster Covid-19 saat ini baru mencapai 25 persen.

"Siapa saja (fokus dari vaksin booster)? Tadi di atas 18 tahun dan di bawah 18 tahun itu belum," kata dia.

Syahril menyampaikan, kebijakan pemerintah terkait kewajiban vaksin booster Covid-19 baru-baru ini dilakukan demi kepentingan orang banyak.

Adapun di sejumlah layanan publik saat ini memang sudah mewajibkan vaksin booster Covid-19.

"Jadi jangan sampai orang lain enggak dilindungi negara, maka dengan cara begitu," imbuh Syahril.

Masih dikaji

Syahril mengatakan, Kemenkes dan sejumlah pihak tengah mengkaji pentingnya vaksin Covid-19 dosis keempat.

Baca juga: Mulai Dipertimbangkan, Vaksinasi Covid-19 Booster Dosis Keempat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com