"Saya Agum Gumelar, menteri Bapak, ingin menyampaikan pandangan dan saran,” kata Agum Gumelar dikutip dari buku tersebut.
“Kalau Presiden mengeluarkan dekrit, keadaan tidak akan bertambah baik, tapi semakin memburuk, dan ini juga menyangkut nama baik serta reputasi Presiden. Saran saya, janganlah dekrit dikeluarkan demi keselamatan bangsa,” tutur Agum Gumelar.
Setelah mendengar pendapat tersebut, Gus Dur tiba-tiba berdiri sambil berteriak sekeras-kerasnya.
“Kalian semua banci!” kata Gus Dur murka.
Baca juga: Air Mata Gus Dur Mengalir sebelum Terbitkan Dekrit
Teriakan keras Gus Dur mengundang perhatian banyak orang yang berada di luar ruang kerja.
Sejumlah pengawal Gus Dur menyerbu masuk. Agum Gumelar pun kaget. Gus Dur terlihat emosional, hingga napasnya terengah-engah.
Menurut penuturanya kepada majalah Forum, Agum Gumelar memegang tangan Gus Dur.
"Bapak Presiden, saya membantu presiden dan tidak menginginkan presiden mengambil keputusan yang keliru,” kata Agum Gumelar.
"Sudah saya putuskan!" teriak Wahid.
Baca juga: Damai Sesaat di Istana, Kala Gus Dur Selesai Shalat Malam Jelang Dilengserkan MPR...
"Kalau tidak setuju dengan dekrit, maka silakan pisah. Kalau setuju dengan dekrit, maka ikut saya."
Suasana mulai tak nyaman. Agum Gumelar pun mengajak Widodo keluar.