Bukan perkara apa-apa, menurut cucu Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari itu, hal tersebut inkonstitusional.
Puncaknya, ia juga tak berkenan untuk meninggalkan Istana karena pemakzulan oleh Amien Rais cs inkonstitusional.
Bertahan di Istana, bagi Gus Dur, adalah soal idealisme, sedangkan bagi keluarganya, itu adalah soal cinta.
Baca juga: Damai Sesaat di Istana, Kala Gus Dur Selesai Shalat Malam Jelang Dilengserkan MPR...
Pada akhirnya, Gus Dur dengan legawa meninggalkan Istana itu begitu tahu kemungkinan pertumpahan darah kian nyata saat ribuan massa pendukungnya tiba dan sedang dalam perjalanan ke Jakarta.
Bagi Gus Dur, itu bukan lagi perkara idealisme, tapi soal cinta. Bagi bangsa.
"Tidak ada satu pun jabatan di dunia ini yang layak dipertahankan mati-matian," ucap Gus Dur sebelum pergi meninggalkan Istana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.