Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Mencekam, Gus Dur Minta Keluarga Dievakuasi, Tangis Alissa pun Pecah

Kompas.com - 24/07/2022, 10:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis politik yang dialami Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid jelang akhir masa jabatannya rupanya sempat membuat kiai yang akrab disapa Gus Dur itu meminta keluarganya evakuasi.

Saat itu, Juli 2001, dukungan politik atas pemerintahan Wahid semakin merosot.
Sejarah mencatat, pada bulan yang sama, MPR RI mencabut mandat Gus Dur sebagai presiden saat masa jabatannya baru berumur 1 tahun 9 bulan.

Putri sulung Gus Dur, Alissa Qotrunnada, masih ingat betul bagaimana krisis politik itu bukan hanya mengancam jabatan ayahnya, namun juga berpotensi mengancam dalam arti sesungguhnya.

Baca juga: Air Mata Gus Dur Mengalir sebelum Terbitkan Dekrit

"Saat itu, aku baru melahirkan, anakku baru 40 hari," ujar Alissa ketika berbincang dengan Kompas.com, Jumat (22/7/2022).

Empat putri Gus Dur juga istrinya, Sinta Nuriyah, tinggal di Istana ketika itu.
Gus Dur memilih kamar di belakang ruang bendera pusaka, sisi timur Istana. Sementara itu, Alissa kedapatan kamar yang lebih luas, bekas Soeharto, di sisi barat Istana.

"Karena aku yang menempati di sini, maka keramaian orang demo itu aku yang lihat. Stres banget, selama hamil, aku stres banget karena (demo) itu kan terus," ungkapnya.

Baca juga: Langkah Gus Dur Copot JK dan Laksamana Sukardi Berujung Murka Koalisi

Usai melahirkan anak pertamanya itu, Alissa pilih menyewa sebuah apartemen di bilangan Senen, Jakarta Pusat, untuk menghindari ingar-bingar Istana. Namun, setiap pagi, ia menyambangi ayahnya.

Krisis politik terus menjadi-jadi. Gelombang unjuk rasa di depan Istana tak kenal henti, begitu pun massa pendukung Gus Dur yang juga tak kenal lelah menyuarakan dukungan hingga menghelat istigasah untuk sang kiai.

Baca juga: Gus Dur: Tak Ada Jabatan yang Layak Dipertahankan dengan Pertumpahan Darah

Aroma pemakzulan Gus Dur oleh parlemen sudah tercium, meski secara resmi MPR RI mengagendakan Sidang Istimewa pada 1 Agustus 2022 karena Memorandum I (tuduhan kasus Bruneigate) dan Memorandum II ( tuduhan kasus Buloggate) telah dilayangkan.

Situasi terburuk yang dapat dibayangkan ketika itu adalah, bentrokan sampai pertumpahan darah tak terhindarkan dalam pemakzulan. Di sisi lain, dalam preseden kudeta di beberapa negara, keselamatan presiden petahana dalam ancaman serius.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com