Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Jemaah Haji yang Tiba di Indonesia Bakal Tes Antigen

Kompas.com - 20/07/2022, 10:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana memastikan semua jemaah yang baru tiba di Indonesia bakal menjalani tes antigen sebelum kembali ke kota masing-masing.

Tes antigen adalah bagian dari skrining kesehatan terhadap jemaah haji setibanya di Indonesia.

"Semua jamaah screening antigen setibanya di Tanah Air, serta isolasi mandiri bagi yang positif," ucap Budi kepada Kompas.com, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Baru Pulang Haji, Bupati Lamongan Tinjau Progres Pembangunan Jalan

Budi mengatakan, skrining berupa tes antigen dan pengecekan suhu tubuh merupakan cara regulator mencegah penularan penyakit menular termasuk Covid-19.

Sebab, tak bisa dipungkiri, jemaah haji berkumpul bersama jemaah haji dari belahan bumi lain selama di Mekkah, Arab Saudi.

"Screening dilakukan kepada jamaah yang tiba di debarkasi. Screening dilakukan untuk keselamatan diri jamaah dan keluarga serta masyarakat, sebagai bentuk kewaspadaan dan pengendalian Covid-19 di Indonesia," ucap dia.

Budi mengatakan, pencegahan ini bukan hanya dilakukan setibanya di Indonesia. Pencegahan ini sudah dilakukan sejak jemaah haji masih berada di Arab Saudi dengan mengimbau penggunaan masker.

Selain tes antigen, jemaah juga akan mendapat vaksinasi dosis ketiga sebagai penguat (booster) setelah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dianggap layak mendapat vaksinasi.

Baca juga: Epidemiolog Sarankan Jemaah Haji Karantina di Rumah 5 Hari Sepulang dari Arab Saudi

Apalagi, saat ini, vaksin dosis ketiga sudah menjadi syarat masuk mal dan perkantoran, hingga syarat perjalanan menggunakan pesawat udara, kapal laut, dan kereta api antarkota.

"Pencegahan Covid-19 dilakukan melalui tetap prokes selama berhaji, dan jangan lepas masker. Booster dilakukan untuk memperkuat status kekebalan jamaah terhadap Covid-19," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah menyatakan para jemaah haji tidak akan melalui karantina terpusat, dengan catatan tetap dilakukan pengawasan kesehatan selama 21 hari di rumah masing-masing setelah pulang dari Tanah Suci.

Jemaah akan dibagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah haji/K3JH untuk dilakukan pengawasan oleh dinas kesehatan (dinkes) setempat. Jika merasa sakit, jemaah harus segera memeriksakan diri ke faskes-faskes terdekat.

Sebelum kembali ke rumah, jemaah haji melalui skrining kesehatan yang meliputi pengecekan suhu dengan thermal scanner dan thermal gun, serta melakukan observasi terhadap jemaah di debarkasi untuk melihat tanda dan gejala penyakit.

Baca juga: 2.805 Jemaah Haji Pulang Hari Ini, Berikut Jadwalnya...

Jika terdapat jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan kemungkinan penyakit menular, jemaah perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui tes PCR.

Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Jemaah haji yang dirawat inap secara kumulatif mencapai 959 orang hingga 19 Juli 2022 pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Berdasarkan data Kapuskes Haji Kemenkes, 791 jemaah haji itu dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 168 orang lainnya di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

Sementara itu, jumlah jemaah yang kontrol dan rawat jalan mencapai 129.338 orang. Penyakit yang mendominasi jemaah haji adalah batuk dan pilek dengan penderita sebanyak 24.327 orang.

Lalu, diikuti oleh hipertensi 16.633 orang, saluran pernapasan akut 11.509 orang, faringitis akut 7.767 orang, dan nyeri otot 6.680 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com