Setelah memberikan sambutan, Zulhas bersama putrinya pun tampak membagi-bagikan minyak goreng ke warga yang hadir.
Mengetahui aksi Mendag itu menuai polemik, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Maula berdalih, kedatangan Zulhas ke acara pasar murah sedianya mewakili partai, bukan pemerintah. Sebab acara itu diinisiasi oleh PAN.
"Acara itu hari Sabtu, di mana para pegawai ASN di pemerintahan libur. Acara itu bukan acara pemerintahan, tetapi acara partai. Bang Zulkifli Hasan hadir selaku Ketua Umum PAN meninjau acara PAN, yaitu PANsar Murah," jelas Viva Yoga kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).
Dia membantah bahwa minyak goreng murah itu digunakan partainya untuk kepentingan politik. Menurut Viva, PAN lebih dulu membeli minyak goreng kemasan Minyakita sebelum dibagikan ke warga Lampung dalam acara pasar murah.
"Minyak curah kemasan itu beli, tidak gratis. Dan dibagikan oleh Futri di daerah pemilihannya. Hal ini tentu sikap yang baik karena dapat memberi manfaat bagi ibu-ibu di dapilnya," tutur dia.
Namun, kritik tetap mengalir deras kepada Zulhas. Tak hanya dikecam oleh elite partai lain, ulah Mendag itu bahkan berujung teguran presiden.
Jokowi mengingatkan Zulhas agar fokus menurunkan harga minyak goreng curah yang hingga kini masih tinggi di sejumlah daerah.
Baca juga: Bagi-bagi Minyak Goreng di Acara PAN, Zulhas Diingatkan Aturan Main dan Etika Politik
"Kalau menteri perdagangan yang paling penting urus seperti yang saya tugaskan kemarin. Bagaimana menurunkan harga minyak goreng menjadi Rp 14.000 atau di bawah Rp 14.000. Paling penting itu, tugas dari saya itu," kata Jokowi di Pasar Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).
Jokowi juga mewanti-wanti Mendag untuk rajin turun ke pasar-pasar dan memastikan supaya harga minyak goreng curah tak lebih dari Rp 14.000 per liter. Presiden mengatakan, harga minyak goreng harus mampu dijangkau oleh masyarakat.
"Yang kita cek adalah minyak goreng curah agar harganya di angka Rp14.000 di atau di bawahnya," tegasnya.
Dari kalangan elite partai, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai, tindakan Zulhas telah melewati batas, bahkan memalukan.
"Gini, mestinya tidak begitu ya. Mestinya. Kalau bahasa Jawa ngono yo ngono, tapi ojo ngono. Artinya jangan keterlaluan," ujar Jazilul saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2022).
Sebagai ketua umum partai politik, menurut Jazilul, Zulhas boleh saja berkampanye. Namun, seharusnya ia tahu batasan.
"Jangan begitu banget. Itu bisa bikin malu," tuturnya.
Baca juga: Zulhas Bagi-bagi Minyak Goreng Sambil Berkampanye, Demokrat Anggap Memalukan
Partai Demokrat juga menilai Zulhas telah melakukan tindakan memalukan. Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, sebagai seorang menteri, tidak sepatutnya Zulhas berkampanye.
"Membagi-bagikan minyak goreng yang saat ini menjadi komoditi sensitif yang tengah ditangani Kemendag disertai ajakan untuk memilih putrinya pada Pilkada mendatang, tentunya hal yang memalukan dan tidak patut bagi seorang pejabat negara apalagi Menteri Perdagangan," kata Kamhar dalam keterangannya, Selasa (12/7/2022).
Menurut Kamhar, langkah Zulkifli ini dapat dianggap sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
"Karena mendahulukan kepentingan pribadi di atas tugas," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.