Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kontroversi Zulkifli Hasan Sebulan Jabat Mendag: Syok Harga Pangan Naik hingga Kena Tegur Jokowi

Kompas.com - 13/07/2022, 14:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum genap sebulan menjabat menteri, Zulkifli Hasan sudah menuai sejumlah kontroversi.

Zulhas, begitu sapaan akrab Zulkifli, dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) pada 15 Juni 2022.

Saat baru-baru menjabat, ulahnya sudah menuai sorotan. Bukan karena berhasil menekan harga minyak yang melambung tinggi, Zulhas disorot karena dianggap banyak gimik.

Belakangan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu kena tegur Presiden Joko Widodo karena aksinya membagi-bagikan minyak goreng murah sembari mengampanyekan putrinya.

Baca juga: Soal Zulhas Promosikan Anaknya di Pasar, Jokowi: Kalau Mendag Paling Penting Urus Harga Minyak Goreng

Berikut sederet aksi dan pernyataan Zulhas yang berujung kontroversi.

Kaget harga sembako mahal

Hari pertama menjabat Mendag, Zulhas meninjau harga bahan pokok di Pasar Cibubur di Jakarta Timur. Dalam kunjungan itu, dia mengaku terkejut mengetahui hampir semua harga bahan pokok naik.

"Saya terus terang syok juga karena tadi pembelinya ngeluh, yang dagang ngeluh, dan itu kita tadi lihat langsung akibat harga kebutuhan bapok (bahan pokok) hampir semua naik. Hanya beras yang tidak (naik)," katanya di Pasar Cibubur, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Jokowi Minta Mendag Zulhas Fokus Bekerja: Urus yang Saya Tugaskan

Zulhas menyebut, harga cabai rawit merah naik hampir 20-30 persen dari Rp 80.000 per kilogram jadi Rp 100.000 hingga Rp 110.000 per kilogram.

Demikian pula dengan harga cabai merah keriting yang juga naik jadi Rp 95.000 per kilogram.

Kemudian, harga bawang merah naik hampir 20 persen. Sementara, harga telur naik rata-rata jadi Rp 29.000 per kilogram.

Tak hanya itu, harga daging sapi juga naik, tetapi pembelinya sepi lantaran adanya wabah penyakit mukut dan kuku (PMK).

Mengetahui harga bahan pokok yang hampir semua naik, Zulhas mengatakan harus bekerja cepat. Ia mengaku akan mengajak kementerian lain untuk bekerja sama menyelesaikan persoalan ini.

"Ini kan tidak Kemendag saja. Makanya kita akan berkoordinasi dengan Menko Perekonomian atau masalah cabai ke Kementerian pertanian. Kita harus kerja cepat," katanya.

Pernyataan Zulhas ini dinilai sebatas gimik oleh sejumlah pihak. Merespons itu, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi berdalih, ketua umum partainya jarang mengunjungi pasar sehingga tak tahu soal kenaikan harga bahan pokok.

Kendati begitu, Viva meyakini bahwa temuan tersebut akan menjadi catatan bagi Zulhas untuk bekerja ke depan.

"Jadi positif untuk diperbaiki, terutama 11 bahan pokok itu harus jadi bagian penting diselesaikan selain minyak goreng," ujarnya dalam diskusi daring, Sabtu (18/6/2022).

Bantah mafia minyak goreng

Tak seberapa lama, Zulhas kembali menyampaikan pernyataan yang menuai perhatian publik. Dia bilang, tidak ada mafia minyak goreng di balik tingginya harga minyak di tanah air.

Pernyataan ini berbeda dari Mendag terdahulu, Muhammad Lutfi, yang pernah menyebut adanya mafia minyak hingga menyebabkan harga migor melambung tinggi.

Baca juga: Mendag Zulhas: Harga Minyak Goreng Akan Stabil dalam 2 Minggu, Tidak Ada Lagi yang Ribut

Menurut Zulhas, kenaikan harga minyak goreng dipengaruhi keterlambatan pemerintah dalam mengatasi stok minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

"Saya kira tidak mafia. Ini kan ada kenaikan harga booming. Teman-teman punya CPO langsung jual cepat. Nah, ada keterlambatan kita antisipasi, kemudian dia mau dilonggarkan. Lalu kurang CPO-nya. Terlambat begitu," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com