Rencana KTT G8 yang pada saat itu akan digelar di Rusia juga dibatalkan. Selain itu, nama kelompok itu kembali diubah menjadi G7.
Pertemuan kelompok G7 kerap diwarnai dengan aksi unjuk rasa.
Maka dari itu, negara-negara yang menjadi tuan rumah KTT G7 bakal meningkatkan pengamanan mereka, terutama di wilayah ibu kota negara dan lokasi kegiatan berlangsung.
Alasan mengapa pertemuan G7 kerap menjadi sasaran aksi demo kalangan masyarakat sipil karena kelompok itu dinilai simbol kesenjangan antara negara-negara kaya dan berkembang di dunia.
Sebab, meskipun negara G7 hanya mewakili sepuluh persen populasi dunia, kelompok ini menguasai 45 persen perekonomian global.
Baca juga: Beban Biaya Perang Rusia-Ukraina Meningkat, G7 dalam Dilema Satukan Dukungan
Kalangan masyarakat sipil kerap mendesak supaya negara-negara kaya yang tergabung dalam G7 tidak cuma memberi bantuan bagi negara-negara miskin.
Mereka berharap anggota G7 turut mengatasi kesenjangan dan memerangi penyebab ketimpangan itu supaya tatanan lebih adil.
Karena kerap dikritik, dalam beberapa tahun terakhir G7 turut mengundang sejumlah negara berkembang untuk hadir dan memberikan pandangan.
Contohnya pada tahun ini. Jerman selaku negara Presiden G7 mengundang empat negara untuk hadir, yaitu Indonesia sebagai Presiden G20, Afrika Selatan, Argentina, India dan Senegal buat mewakili suara negara-negara berkembang.
Selain itu, Uni Eropa juga selalu diundang sebagai pengamat.
Baca juga: Rusia: Upaya Isolasi dari G7 Hanya Akan Perburuk Krisis Pangan Global
Selain membahas persoalan perekonomian dunia, dalam beberapa tahun terakhir G7 turut membahas beberapa persoalan lain. Yaitu keamanan, migrasi, perubahan iklim.
Khusus pada KTT G7 tahun ini di Jerman, persoalan perang di Ukraina dan ancaman krisis pangan dunia juga masuk dalam agenda pembahasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.