Sebelum berangkat, Sjafrie sudah cemas Soeharto tidak mau mengenakan rompi antipeluru yang beratnya mencapai 12 kilogram dan helm tempur yang sudah disiapkan.
Alhasil, Sjafrie memilih membawa helm dan rompi itu dan duduk di hadapan pak Harto. Harapannya jika melihat dia membawa dua benda itu maka pak Harto akan tergugah mengenakannya.
Baca juga: 39 Paspampres Siap Kawal Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Akan tetapi harapan itu sirna karena pak Harto tetap enggan mengenakan rompi antipeluru dan helm yang dibawa Sjafrie. Sedangkan semua rombongan, termasuk juru foto kepresidenan Saidi dan 2 orang jurnalis, sudah mengenakannya.
Soeharto tiba-tiba saja menanyakan sebuah hal kepada Sjafrie.
"Ini tempat duduk, di bawahnya sudah dikasih antipeluru, belum?" tanya Soeharto seperti ditirukan Sjafrie.
Sjafrie kemudian menjawab, semua bagian sudah ditutup dengan pelat antipeluru, termasuk bagian samping.
"Helmnya nanti masukkan ke Taman Mini ya! Nanti helmnya masukkan ke (museum) Purna Bhakti," ucap Soeharto saat itu.
Tidak hanya itu, Soeharto juga meminta agar Sjafrie saja yang memegang rompi itu.
"Eh, Sjafrie. Itu, rompi itu cangking (bawa) saja. Kamu cangking saja," ujar Soeharto.
Baca juga: Jokowi Akan jadi Pemimpin Asia Pertama yang Kunjungi Ukraina dan Rusia
Perjalanan mulai mendebarkan saat pesawat yang membawa rombongan pak Harto lepas landas. Bahkan menurut Sjafrie, saat pesawat akan mendarat di Sarajevo, dia melihat senjata mesin penangkis serangan udara kaliber 12,7 milimeter mengintai.
Soeharto yang hanya mengenakan mantel dan peci lantas turun dari pesawat. Dia disambut Yasushi.
Mereka kemudian dijemput menggunakan panser pengangkut personel VAB buatan Perancis yang digunakan UNPROFOR. Saat itu Soeharto ditempatkan di panser ketujuh buat mengelabui pihak-pihak yang berniat menyerang.
Rombongan akhirnya tiba di Sarajevo dan bertemu dengan Presiden Bosnia-Herzegovina Alija Izetbegovic. Karena berada dalam situasi pengepungan, kondisi di Sarajevo saat itu memprihatinkan.
Aliran air bersih terputus dan harus diambil menggunakan ember. Akan tetapi, Alija sangat bahagia atas kunjungan Soeharto.
Baca juga: Jokowi Diminta Upayakan Gencatan Senjata dalam Lawatan ke Rusia-Ukraina
Tiba saatnya Soeharto menyelesaikan lawatannya di Bosnia dan pulang. Dalam buku itu, Sjafrie sempat bertanya kepada Soeharto tentang alasan berkunjung ke Bosnia.
"Ya kita kan tidak punya uang. Kita ini pemimpin Negara Non Blok tetapi tidak punya uang. Ada negara anggota kita susah, kita tidak bisa membantu dengan uang ya kita datang saja. Kita tengok," jawab Soeharto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.