Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Usia Satu Abad, PBNU Akan Gelar Konferensi Pemuka Agama Dunia hingga Bentuk NU Women

Kompas.com - 22/06/2022, 12:19 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nadhlatul Ulama (NU) bakal menyelenggarakan peringatan hari lahir seratus tahun yang diperingati berdasarkan perhitungan kalender Hijriyah, yakni setiap 16 Rajab.

Diprediksi, 16 Rajab 1444 Hijriyah bakal jatuh pada awal Februari 2023.

Ketua Umum Pengurus Besar NU Yahya Cholil Staquf mengatakan, peringatan ini akan bertajuk "Mendigdayakan Nahdlatul Ulama, Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru".

"Kami sangat mengharapkan momentum kebangkitan baru bagi NU," kata Yahya dalam jumpa pers di Hotel Sultan Jakarta, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Profil Dimyati Rois, Ulama Karismatik NU dan Ketua Dewan Syura PKB

Yahya menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Steering Committee (Panitia Pengarah) hajatan ini dan putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, yang akan berperan sebagai Ketua Organizing Committee (Panitia Pelaksana).

Ada 9 kegiatan pokok yang bakal dihelat dalam menyongsong satu abad NU.

Pertama, Religion 20 atau R20, forum dialog pemimpin agama sedunia, bertujuan menyatukan pandangan para pemuka agama internasional berkaitan dengan isu strategis.

Yahya mengeklaim, pihaknya telah mengundang pemuka berbagai agama di dunia, termasuk di antaranya Paus Fransiskus. Kyai kelahiran Rembang, Jawa Tengah tersebut juga mengaku berupa mendatangkan Grand Syekh Al-Azhar Ahmad Al Tayyeb.

Kedua, Muktamar Internasional Fikih Peradaban, sebagak konferensi internasional yang menghadirkan para pemikir dan fuqaha (ahli fikih), guna merumuskan berbagai masalah kontemporer dengan sudut pandang fikih berdasarkan teks-teks dan dihubungkan dengan konteks masa kini.

"Kita kembali ke teks agama dan membawanya ke konteks kekinian dan memberikan jawaban permasalahan," ujar Yenny Wahid dalam jumpa pers, Senin.

Baca juga: Bendahara Umum PBNU Mardani Maming Dikabarkan jadi Tersangka, Gus Yahya Buka Suara

Ketiga, Festival Tradisi Islam Nusantara, sebagai representasi atas betapa kayanya tradisi Islam di Indonesia.

Keempat, gerakan kemandirian NU, meliputi inovasi di bidang ekonomi dan juga meliputi upaya untuk mengatasi persoalan besar, salah satunya lingkungan hidup.

Kelima, NU Tech. Yenny menyampaikan, menghadapi abad kedua ini, menurutnya, NU harus bersiap menggunakan platform yang sejalan dengan dunia.

Menurutnya, kian banyak anak muda NU berkecimpung di dunia teknologi dan diharapkan dapat mengembangkan hal tersebut di NU.

Keenam, Pekan Olahraga NU, sebuah ajang yang disebut bakal terbuka bagi masyarakat luas yang ingin berpartisipasi.

Ia mengeklaim, menyebut banyak bibit atlet yang berasal dari kalangan NU.

Baca juga: Daya Pikat NU dan Upaya Mustahil Menjauh dari Politik

Ketujuh, Anugerah Tokoh An-Nahdlah sebagai penghargaan tokoh inspiratif NU yang mungkin selama ini bergerak dalam senyap, namun telah memberikan dampak luar biasa dalam menjaga suasana kebatinan masyarakat.

Kedelapan, NU Women, sebagai satgas perempuan yang difungsikan untuk mendampingi masyarakat dalam mendampingi isu perdagangan manusia (human trafficking), perlindungan perempuan dan anak, serta perubahan iklim dan lingkungan hidup.

Kesembilan, resepsi puncak harlah NU rencananya dilaksanakan di Jakarta pada 2023 yang diklaim bakal digelar besar-besaran, dengan pembacaan 1 miliar selawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com