JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menunjuk Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
Hal itu diumumkan pada acara pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6/2022) siang.
Pelantikan Zulkifli berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 64b Tahun 2022.
Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, sudah lama diisukan akan masuk kabinet setelah PAN menyatakan bergabung ke koalisi partai politik pendukung pemerintahan Jokowi pada Agustus 2021.
Baca juga: Kisah PAN Koalisi Tanpa Keringat Jokowi yang Tak Dapat Kursi Menteri, Kini Dukung Penundaan Pemilu
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyebutkan, Zulhas merupakan tokoh yang diprioritaskan oleh PAN untuk masuk Kabinet Indonesia Maju bila diminta oleh Jokowi.
"Pak Zul prioritas (jadi menteri)," kata Yandri saat ditemui di kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Penunjukan Zulhas sebagai Mendag oleh Jokowi menjadi perwujudan cita-cita PAN untuk bisa mendapat kursi di kabinet setelah mereka menyatakan mendukung pemerintah sejak 2021.
Sebelumnya, PAN memilih berada di luar pemerintahan karena menjadi salah satu partai pendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pemilihan Presiden-Wakil Presiden 2019.
Baca juga: Elite PAN Sebut Nama Besar Selamat dari Reshuffle Kabinet
Bergabungnya PAN ke barisan pendukung pemerintah berawal ketika Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengikuti pertemuan antara Jokowi dan ketua-ketua umum partai koalisi pada Rabu (25/8/2021).
PAN kemudian menyatakan resmi bergabung ke koalisi partai pendukung pemerintah atas kesepakatan dalam Rapat Kerja Nasional II PAN yang berlangsung pada Selasa (31/8/2021). Meski begitu, PAN sampai saat ini belum juga memperoleh kursi menteri di kabinet Jokowi.
Profil Zulkifli Hasan
Zulhas selama ini dikenal sebagai politikus ulung. Dia lahir di Lampung pada 17 Mei 1962.
Dia menghabiskan masa kecil hingga pendidikan tingkat sekolah menengah pertama di Lampung. Lalu, Zulhas pindah ke Jakarta dan lulus dari SMA Negeri 53 Jakarta pada 1982.
Zulkifli kemudian menempuh pendidikan sarjana S1 di Universitas Krisnadwipayana pada 1986. Dia kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Sekolah Tinggi Manajemen PPM, dan lulus tahun 2003.
Setelah lulus kuliah, Zulkifli sempat memutuskan berkarier menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Namun, dia memilih meninggalkan posisi PNS dan berwirausaha. Dia mulai membangun perusahaan dan tumbuh semakin besar.
Zulkifli tercatat pernah menjadi Presiden Direktur PT Batin Eka Perkasa (1988-2004) yang berkecimpung dalam bisnis peralatan rumah tangga.
Baca juga: PAN Sebut Zulhas Sudah Siapkan Pengganti di MPR jika Jadi Menteri
Dia kemudian pernah menjabat sebagai presiden direktur di sejumlah perusahaan lain, yakni PT Panamas Mitra Inti Lestari (1997) dan PT Sarana Bina Insani (1999).
Selain itu, Zulkifli pernah menjabat sebagai komisaris utama di PT Hudaya Safari Utama (2000) dan PT Batin Eka Perkasa (2004).
Zulkifli lantas mulai melirik untuk terjun ke dunia politik. Dia memutuskan bergabung dengan PAN karena latar belakangan kedekatan dengan Muhammadiyah.
Dalam Pemilu Legislatif 2004, Zulkifli terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Lampung.
Karier politiknya terus naik karena ditunjuk sebagai Ketua Fraksi PAN di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Setelah lolos menjadi anggota Dewan, Zulkifli kemudian terpilih menjadi Sekretaris Jenderal PAN periode 2005-2010.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.