Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Menuju Indonesia Tanpa Kemiskinan

Kompas.com - 13/06/2022, 06:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Akan lebih baik jika pemerintah daerah telah memiliki model pengembangan kawasan tertinggal sehingga dapat direplikasi untuk kawasan tertinggal yang termasuk dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem.

Sebagai alternatif, daerah-daerah dapat belajar dari daerah-daerah lain untuk menyusun rencana tindak yang diperlukan.

Instansi tingkat pusat seperti Bappenas juga dapat memfasilitasi perencanaan pengembangan kawasan terpadu multisektor.

Ketiga, peran swasta mungkin belum banyak dilibatkan dalam pengentasan kemiskinan. Peran tersebut dapat berupa pemberian sumbangan dana dari perorangan atau perusahaan, dan pelaksanaan berbagai jenis proyek oleh organisasi nirlaba.

Beberapa jenis kegiatan umumnya dilakukan oleh pemerintah seperti pembangunan jalan, pengadaan listrik dan air bersih, pembangunan sarana irigasi, dsb.

Namun penyediaan jamban untuk rumah-rumah penduduk yang belum memilikinya dapat dilakukan dengan membuka saluran donasi dari masyarakat.

Demikian juga pengadaan buku pelajaran untuk perpustakaan, bibit tanaman untuk penghijauan, bahkan komputer/laptop untuk dipergunakan di sekolah.

Banyak orang kaya di Indonesia yang dapat diketuk hatinya untuk memberikan sumbangan bagi pengembangan daerah-daerah miskin.

Maka diperlukan suatu sistem agar sumbangan itu dapat disalurkan dan dimanfaatkan secara transparan dan akuntabel.

Organisasi nirlaba juga perlu ditumbuhkan untuk ikut membangun daerah-daerah miskin. Organisasi sosial yang legal ini dapat menghimpun dana dari dalam dan luar negeri untuk membiayai berbagai kegiatan pengentasan kemiskinan di daerah-daerah miskin.

Dibandingkan lembaga pemerintah, organisasi sosial umumnya lebih gesit bertindak, fokus pada bidang-bidang tertentu, dan efisien dalam pembiayaan.

Sudah setahun lebih target penghapusan kemiskinan ekstrem nol persen dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Tiga tahun kurang menuju Oktober 2024 bukanlah waktu yang lama.

Anggaran yang besar telah dialokasikan dalam APBN 2021 dan 2022, serta sedang dibahas untuk APBN 2023.

Tentunya ada pos anggaran khusus untuk kegiatan merealisasi kemiskinan ekstrem nol persen, yang terdistribusi dalam beberapa kementerian/lembaga dan dalam dana alokasi khusus.

Kita berharap pemerintah akan melaporkan kemajuan pencapaian target tersebut secara periodik, minimal dalam penyampaian RAPBN 2023 di depan DPR dan DPD pada Agustus mendatang.

Jika semua berjalan dengan lancar, maka target pengentasan kemiskinan selanjutnya dapat ditingkatkan.

Garis kemiskinan baru sesuai perkembangan ekonomi dapat ditetapkan sebagai acuan untuk mengentaskan kemiskinan, setelah kemiskinan ekstrem sudah bisa ditiadakan.

Kita perlu bergerak cepat seperti China dalam mengurangi jumlah penduduk miskin. Dengan ekonomi yang diprediksi oleh PwC menjadi ekonomi terbesar ke empat dunia pada 2050, tidak layak jika di Indonesia masih akan terdapat banyak penduduk miskin secara absolut.

Untuk itu perlu dilakukan upaya sistematis untuk menurunkan tingkat kemiskinan serendah mungkin sambil secara bertahap menaikkan garis kemiskinan mendekati standar negara maju.

China (dan Korea Selatan) telah berhasil melakukannya. Indonesia pun seharusnya bisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com