Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] PDI-P Respons Kehadiran Ketum Projo di KIB | Mongol Daftar Caleg PSI

Kompas.com - 07/06/2022, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang Sekretaris Jenderal PDI-P yang mengaku tak takut kehilangan suara pemilih Jokowi usai Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) hadir di acara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menjadi pemberitaan yang ramai dibaca di Kompas.com pada Senin (6/6/2022).

Selain itu, artikel tentang cadaan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ke Hasto Kristiyanto dalam sidang promosi doktoral di Universitas Pertahanan juga menjadi terpopuler.

Kemudian, artikel soal Komika Mongol Stres yang mendaftarkan diri jadi bakal calon legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga menarik minat pembaca.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Hasto Sebut PDI-P Tak Takut Kehilangan Suara Pemilih Jokowi Usai Ketum Projo Hadir di KIB

PDI Perjuangan mengaku tidak khawatir terhadap kehadiran Ketum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi di acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan menghilangkan suara pemilih Joko Widodo (Jokowi) untuk partainya.

"Kantor partai kami pernah diserang sehingga enggak ada (ketakutan). Ketakutan kami kalau seluruh kinerja yang ditunjukan oleh PDI-P tidak diterima oleh rakyat," kata Hasto saat ditemui di Universitas Pertahanan, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/6/2022).

Hasto menyatakan bahwa pihaknya tak ambil pusing terkait kehadiran Ketum Projo tersebut ke KIB. Pasalnya, dia menilai bahwa Projo adalah sekadar relawan dan bukan partai politik.

Baca selengkapnya: Hasto Sebut PDI-P Tak Takut Kehilangan Suara Pemilih Jokowi Usai Ketum Projo Hadir di KIB

2. Canda Megawati kepada Hasto: Saya Kasih Pertanyaan Paling Sulit...

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto akan melakukan sidang promosi doktoral di Universitas Pertahanan, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6/2022) siang.

Rencananya, sidang terbuka ini akan dihadiri langsung oleh Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Tak hanya hadir, Megawati juga bakal menjadi penguji pertama dalam sidang yang digelar di Aula Merah Putih Universitas Pertahanan. Hal ini diketahui dari pernyataan Hasto satu hari sebelum sidang.

"Ditambah kan (pengujinya) sama Bu Mega, 'Pokoknya saya akan kasih pertanyaan yang sangat suliit'. Jadi deg-degan," ucap Hasto ditemui di Universitas Pertahanan, Bogor, Minggu (5/6/2022).

Baca selengkapnya: Canda Megawati kepada Hasto: Saya Kasih Pertanyaan Paling Sulit...

3. Daftar Jadi Caleg PSI, Mongol Stres: Amit-amit Enggak Kepilih, Gue Enggak Akan Jual Ginjal

Komika Mongol Stres resmi mendaftarkan diri jadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pria bernama asli Rony Immanuel itu mengaku tertarik menjadi bakal caleg dari PSI lantaran adanya komitmen tanpa mahar bagi siapapun yang diusung PSI.

"Kenapa PSI? Satu antimahar. Ini yang paling ditekankan, karena banyak dunia artis jebol (uangnya habis) setelah dia nyalon (mencalonkan diri)," ujar Mongol saat ditemui di Gedung Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Senin (6/6/2022).

Mongol mengaku, langsung menemui Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI Giring Ganesha untuk bisa bergabung dengan partai berlambang bunga mawar itu.

Baca selengkapnya: Daftar Jadi Caleg PSI, Mongol Stres: Amit-amit Enggak Kepilih, Gue Enggak Akan Jual Ginjal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com