Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membedah Kans Airlangga Hartarto Menuju Capres 2024

Kompas.com - 22/05/2022, 09:02 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar menyatakan akan mengusung sang Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai kandidat calon presiden 2024. Namun, sampai saat ini elektabilitas atau tingkat keterpilihan lelaki yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian itu masih terpaut jauh dengan para tokoh lain yang diperkirakan bakal meramaikan bursa pemilihan presiden 2024 mendatang.

Airlangga juga saat menjadi bagian dari koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di dalam koalisi itu, modal suara Partai Golkar memang yang paling besar.

Partai Golkar mendapatkan 85 kursi di parlemen atau setara dengan 14,7 persen dalam Pemilu 2019. Sedangkan perolehan total suara nasional Partai Golkar saat itu adalah 17.596.839 atau 12,57 persen.

Sementara itu, PAN mendapatkan 44 kursi di Senayan atau setara dengan 7,6 persen. Mereka mendapatkan 9.572.623 suara nasional yang sebanding dengan 6,84 persen.

Baca juga: Golkar Bersikeras Usung Airlangga Capres 2024, Pengamat: PPP dan PAN Nurut jika Menguntungkan

Sedangkan PPP berada satu tingkat di bawah PAN dengan jumlah capaian 19 kursi di parlemen atau 3,3 persen.

Dengan membentuk koalisi, ketiga partai itu memang bisa mengusung calon presiden karena sudah melampaui ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) yang diatur dalam Undang-Undang Pemilihan Umum yakni minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen dari suara sah nasional pada Pemilihan Legislatif sebelumnya.

Akan tetapi, elektabilitas Airlangga sampai saat ini masih perlu ditingkatkan. Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia pada rentang 14 sampai 19 April 2022, elektabilitas Airlangga masih kurang menjanjikan.

Menurut survei itu, dari 100 persen responden, ada 35 persen yang menyatakan mengetahui sosok Airlangga. Sedangkan dari segi ketertarikan, tercatat ada 67 persen responden yang suka dengan sosok Airlangga.

Baca juga: Golkar Konsisten Usung Airlangga jadi Capres, tapi Tetap Dengar Partai Lain

Survei itu dilakukan dengan tatap muka dengan sampel sebanyak 1,220 orang, dengan metode multistage random sampling.

Melihat elektabilitas Airlangga saat ini, koalisi itu harus bekerja keras jika ingin mengusung anak sang mantan politikus Golkar dan eks menteri perindustrian Hartarto Sastrosoenarto itu sebagai capres.

Menurut Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), R. Siti Zuhro, terdapat beberapa pilihan bagi Golkar dan koalisinya untuk mengikuti kompetisi di Pemilihan Presiden 2024. Pertama adalah jika elektabilitas Airlangga tak kunjung membaik atau naik, maka terdapat peluang dia akan diposisikan sebagai calon wakil presiden dan dipasangkan dengan calon presiden yang punya tingkat keterpilihan lebih baik.

"Bila Airlangga dinilai belum cukup mendongkrak sebagai wapres, bisa saja dicarikan calon yang nantinya bisa dipasangkan yang disukai rakyat," kata Siti saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/5/2022).

Baca juga: Golkar Tak Masalah PPP-PAN Punya Capres Lain untuk Pilpres 2024

Selain itu, menurut Siti Airlangga dan koalisi Indonesia Bersatu harus bisa memanfaatkan masa sebelum pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden buat mendongkrak elektabilitas. Selain itu juga untuk mencari siapa calon yang tepat untuk dipasangkan dengan Airlangga.

"Pendaftaran paslon akan dilaksanakan September 2023. Sekarang Mei 2022. Jadi masih cukup waktu untuk menjajaki calon yang tepat untuk dipasangkan dengan Airlangga," ujar Siti.

Di sisi lain, Siti meyakini jika Golkar bersama PPP dan PAN berhasil melakukan konsolidasi untuk menggalang dukungan, maka bisa saja elektabilitas Airlangga bakal melejit.

Baca juga: Airlangga Jamin Koalisi Indonesia Bersatu Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi

"Meskipun saat ini dikatakan bahwa elektabilitasnya belum tinggi, bila 'mesin' Partai Golkar sudah bekerja semua, tak tertutup kemungkinan elektabilitas Airlangga akan meningkat. Apalagi kalau pasangannya nanti bisa mendongkrak tingkat keterpilihannya," ucap Siti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com