"PDI-P bisa mengusung calon sendiri itu karena dukungan rakyat di dalam pemilu yang lalu, PDI Perjuangan dari bawah," kata Hasto.
Hasto mengatakan, dukungan rakyat itu menjadi modal politik penting bagi partainya untuk bisa mengusung calon presiden sendiri.
Oleh karenanya, PDI-P hingga kini belum memikirkan koalisi untuk Pilpres 2024 sebagaimana yang sudah dibentuk oleh Golkar, PAN, dan PPP.
"Karena itulah kami tidak ikut dansa politik," ujar dia.
Sejak awal Koalisi Indonesia Bersatu terbentuk, partai-partai yang tergabung di dalamnya menjamin bersatunya mereka tak akan mengganggu jalannya pemerintahan Jokowi.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto misalnya, mengatakan bahwa partai yang tergabung dalam koalisi masih dan akan terus mendukung program-program pemerintahan.
Baca juga: Airlangga Sebut Koalisi Indonesia Bersatu Sesuai Harapan Jokowi
“Pemerintah sangat solid karena 82 persen koalisinya mendukung Bapak Presiden Joko Widodo. Tak ada perubahan,” kata Airlangga di rumah dinasnya di Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2022).
Airlangga menyatakan, terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu tak mungkin mengurangi dukungan politik terhadap pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menjamin pemerintahan tetap berjalan efektif meskipun partai politik mulai mempersiapkan diri menyambut Pemilu 2024.
“Sangat efektif kok (jalannya pemerintahan), terbukti dari 82 persen itu seluruh program bisa diakselerasi dan itu dibuktikan dengan akselerasi proyek strategis nasional dan penanganan pemulihan ekonomi yang berjalan baik,” ujar dia.
Airlangga bahkan mengeklaim, pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu sesuai harapan Presiden Jokowi. Sebab, menurut dia, 3 partai politik yang tergabung dalam koalisi tersebut berpengalaman di bidang pembangunan.
"Tentunya pengalaman dalam mengatasi pembangunan ini sudah didalami ketiga partai ini, dan tentunya ini cocok dengan apa yang diharapkan Pak Presiden," kata Airlangga dalam keterangannya, Kamis (19/5/2022).
Airlangga mengatakan, baik Golkar, PAN, maupun PPP memiliki pengalaman di pemerintahan. Golkar dan PPP saat ini menempatkan kadernya menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju.
Sedangkan PAN berpengalaman tergabung dalam pemerintahan era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Airlangga, kerja sama 3 parpol didasari dari persamaan visi dan misi untuk tanah air, yakni membangun masyarakat Indonesia makmur, kaya, dan sejahtera.