"Golkar perlu membuka berbagai skema kemungkinan dan tidak langsung mengunci nama Airlangga sebagai capres sebagai harga mati," tutur dia.
Dalam survei berbagai lembaga, elektabilitas Airlangga masih tergolong minim. Angkanya berkisar di 1 persen, bahkan kurang.
Elektabilitas Airlangga biasanya bersaing dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Peneliti Sebut Elektabilitas Prabowo Turun karena Bergabung ke Pemerintahan Jokowi
Dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang dirilis Selasa (26/4/2022) misalnya, elektabilitas Airlangga hanya 0,5 persen, persis seperti Muhaimin Iskandar.
Airlangga kalah dari Menteri Sosial Tri Rismaharini yang elektabilitasnya 1,3 persen, lalu Puan Maharani dengan elektabilitas 1,1 persen, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dengan elektabilitas 0,7 persen.
Dalam berbagai survei, elektabilitas AHY berada di papan tengah, mengalahkan Airlangga. Angkanya berkisar 3-5 persen.
Di survei Indikator yang sama, elektabilitas AHY mencapai 3,2 persen. Angka ini tak jauh dari elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 3,5 persen dan elektabilitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno sebesar 2,4 persen.
Namun demikian, menurut berbagai survei, elektabilitas AHY masih kalah jauh dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Masih merujuk pada survei Indikator yang sama, elektabilitas Ganjar mencapai 26,7 persen. Diikuti Prabowo dengan elektabilitas 23,9 persen, dan Anies dengan 19,4 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.