Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 35 Danjen Kopassus sejak 1952 hingga Sekarang, dari "Bule" Belanda hingga Prabowo Subianto

Kompas.com - 20/04/2022, 13:08 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) baru saja menginjakkan usianya yang ke-70 tahun pada Sabtu (16/4/2022).

Sejak didirikan pada 16 April 1952, Korps Baret Merah telah mencatatkan sejarah panjang dalam menjaga kedaulatan dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu tak lepas karena kualifikasinya sebagai prajurit Kopassus terhitung tinggi, bahkan berada di atas rata-rata prajurit pada umumnya.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kopassus, 70 Tahun Kiprah Pasukan Baret Merah

Tak ayal, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sampai sekarang ini tetap menjadi andalan TNI AD di garis depan dalam menjamin keamanan dan kedaulatan negara.

Namun demikian, pesatnya kemajuan dan perkembangan yang dialami Kopassus tak bisa lepas dari jerih payah para Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus dalam membangun organisasi ini.

Tercatat, sejak 1952 hingga 2022, sudah terdapat 35 sosok yang menjadi Danjen Kopassus.

Mayor Infanteri Mochammad Idjon Djanbi menjadi nama pertama yang menjadi Danjen.

Baca juga: Kopassus dan Legenda Pasukan Hantu Putih di Kongo

Dilansir dari buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis oleh Iwan Santosa dan E.A Natanegara, Idjon mempunyai nama asli Roger Barendrecht “Rokus” Visser. Ia merupakan anak petani bunga tulip kelahiran Boskoop, Provinsi Sud Holland, 13 Mei 1914. Idjon menjadi Danjen Kopassus pada 1952-1956.

Dikutip dari jambi.tribunnews.com, berikut daftar lengkah Danjen Kopassus sejak 1952 hingga 2022:

1. Mayor Inf Moch Idjon Djanbi (1952-1956).

2. Mayor Inf RE Djailani (1956).

3. Mayor Inf Kaharuddin Nasution (1956-1958).

4. Letkol Inf Mung Parahadimulyo (1958-1964).

5. Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (1964-1967).

6. Brigjen Widjoyo Suyono (1967-1970).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com