Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Gimik Milenial Sekitar Jokowi: Dari Stafsus Presiden hingga Juru Bicara

Kompas.com - 19/04/2022, 13:59 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sederet sosok anak muda menjadi bagian dari wajah pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Mereka ditempatkan pada jabatan-jabatan strategis, mulai dari menteri hingga staf khusus.

Sebutlah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim. Lalu ada Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo.

Kemudian, lima staf khusus (stafsus) presiden milenial yakni Putri Tanjung, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Billy Mambrasar, dan Aminuddin Ma'ruf.

Baca juga: Tantangan Politik Elektoral Milenial

Terbaru, pemerintah menunjuk aktris yang juga penyanyi, Maudy Ayunda, sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia.

Penunjukan sejumlah milenial di pemerintahan menuai pro dan kontra. Bukan karena usia mereka yang relatif masih muda, tetapi, beberapa nama kurang terdengar kontribusinya, terutama dalam kerja-kerja pemerintahan yang mewakili aspirasi kelompok muda.

Tak ayal, ini memunculkan tudingan bahwa beberapa sosok milenial di pemerintahan hanya sebatas gimik dan pajangan.

Polemik stafsus milenial

Dari sederet nama milenial di sekeliling Jokowi, salah satu yang paling banyak disorot yakni keberadaan staf khusus (stafsus) milenial.

Mulanya, presiden menunjuk 7 stafsus milenial pada awal pemerintahan periode keduanya, 21 November 2019.

Baca juga: Hampir Setahun Ditunjuk Jokowi, Stafsus Milenial Dinilai Minim Prestasi

Namun, dalam perjalanannya, dua stafsus mengundurkan diri. Mereka adalah Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra.

Adamas Belva yang merupakan pendiri startup Ruangguru mundur dari lingkaran Istana pada 21 April 2020. Ia pamit usai terjadi polemik penunjukan Skill Academy by Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja.

Kala itu, banyak pihak meminta Belva mundur demi menghindari konflik kepentingan antara perusahaannya dengan posisinya di pemerintahan.

Tak lama, Andi Taufan juga mengundurkan diri. Pengunduran diri itu Andi umumkan pada 24 April 2020.

Andi mundur pasca-tersandung polemik konflik kepentingan. Polemik itu muncul setelah ia menyurati para camat untuk menitipkan perusahaannya, PT Amarta Fintech, dalam program penanggulangan pandemi Covid-19.

Setelah surat itu bocor ke publik, Andi meminta maaf dan mengaku telah menarik surat yang dimaksud.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com