Kini, tersisa lima stafsus milenial Jokowi. Lebih dari dua tahun menjabat di pemerintahan, peran kelimanya masih banyak dipertanyakan.
Penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara pemerintah dalam Presidensi G20 Indonesia baru-baru ini juga menuai polemik.
Sebagai wajah Indonesia di dunia internasional, pengalaman dan kapabilitas aktris serta penyanyi berusia 27 tahun itu dipertanyakan.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga Irfan Wahyudi kepada Bloomberg menyebut, kendati penunjukan Maudy terbilang masuk akal untuk menjangkau anak muda, namun, Indonesia butuh sosok yang lebih representatif.
"Dalam hal ini, penggunaan anak muda akan dilihat sebagai gimik, bukan sebagai fungsi strategis," katanya, Senin (18/4/2022).
Sementara, peneliti politik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai, Presidensi G20 saat ini berada di situasi global yang terpolarisasi karena dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Menimbang situasi global yang tengah pelik dan sensitif itu, kata dia, dibutuhkan sosok juru bicara yang mampu menjembatani friksi antarsesama anggota G20.
Ada baiknya juru bicara itu merupakan sosok diplomat senior yang malang melintang menjadi juru damai.
"Penunjukkan MA (Maudy Ayunda) akan tepat kalau itu di bagian tema konferensi tertentu misalnya youth and peacebuilding dalam G20 ini," kata Wasisto kepada Kompas.com, Senin (18/4/2022).
Menurut Wasisto, penunjukan sosok yang kurang kapabel sebagai juru bicara akan berdampak pada penyampaian pesan presiden terhadap posisi Indonesia sebagai Presiden G20.
Terlebih ketika kelak juru bicara tersebut dihujani pertanyaan oleh berbagai media internasional, tentunya dibutuhkan mental kuat, terutama ketika menjawab isu-isu sensitif yang melibatkan relasi antaranggota G20.
"Dalam konteks ini tentu perlu juru bicara yang punya jam terbang tinggi di level diplomasi global," ujarnya.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo, Ganjar, Anies Berebut Suara Milenial
Menurut Wasisto, penunjukan Maudy sebagai juru bicara bisa jadi sebagai representasi simbolis yang mewakili anak muda.
Maudy dilibatkan sebagai faktor penarik supaya penduduk Indonesia, utamanya kalangan muda, mengikuti perkembangan Presidensi G20.
Kendati demikian, Wasisto menegaskan, penunjukan Maudy sebagai juru bicara tak menjadi soal jika tugasnya sebatas menyampaikan isu yang berkaitan dengan tema anak muda.