Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Setahun Ditunjuk Jokowi, Stafsus Milenial Dinilai Minim Prestasi

Kompas.com - 02/11/2020, 12:02 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir satu tahun sudah Presiden Joko Widodo menunjuk staf khusus milenial. Namun, sejauh ini, stafsus milenial dinilai masih minim prestasi.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai, alih-alih prestasi, yang lebih banyak mengemuka dari stafsus milenial justru konflik kepentingan.

"Dalam setahun ini nyaris kita tidak disuguhkan prestasi yang dilakukan oleh stafsus milenial, yang lebih mengemuka adalah kecenderungan conflict of interest," kata Adi kepada Kompas.com, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Hampir Setahun Diangkat Jokowi, Pengamat Nilai Stafsus Milenial Minim Kontribusi 

Adi mencontohkan kasus yang sempat melibatkan salah satu stafsus milenial, Adamas Belva Delvara. April lalu, muncul polemik mengenai terpilihnya Ruang Guru, perusahaan start-up yang didirikan dan dipimpin Belva, sebagai mitra program Kartu Prakerja.

Banyak pihak menilai bahwa hal ini berpotensi menjadi konflik kepentingan. Akhirnya, pada 21 April, Belva resmi mengundurkan diri sebagai stafsus milenial.

Adi juga menyinggung adanya stafsus milenial yang sempat membuat pernyataan kontroversial sampai dianggap sebagai buzzer pemerintah.

"Mestinya stafsus itu memposisikan dirinya sebagai negarawan, sebagai jubir negara yang sedikit pun tidak boleh ada kesalahan apa-apa," ujar dia. 

Baca juga: Kasus Belva dan Taufan Berpotensi Ganggu Konsentrasi Presiden

Menurut Adi, sebelum ditunjuk mendampingi presiden, bisa jadi stafsus milenial memiliki kehebatan di bidang masing-masing. Namun, setelah menjadi stafsus dan dihadapkan dengan sistem politik yang rumit, mereka tak bisa berbuat banyak.

Bahkan, di situasi pandemi Covid-19 pun, kinerja stafsus milenial tak terdengar. Padahal, ditunjuknya anak-anak muda di lingkungan Istana diharapkan membawa manuver segar dan inovatif.

Oleh karenanya, menurut Adi, sudah sepatutnya keberadaan stafsus milenial Jokowi dievaluasi. 

"Enggak kelihatan kerja-kerja stafsus itu. Betul dugaan-dugaan publik itu bahwa stafsus ini seperti pajangan," ucap Adi.

"Bagi saya juga layak untuk dievaluasi. Jangan hanya milenial enggak milenial, tapi enggak ada kontribusinya," tutur dia.

Baca juga: Kontroversi Billy Mambrasar, Pengusaha Muda Papua yang Jadi Stafsus Milenial Jokowi

 

Adi melanjutkan, ada kemungkinan pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu yang mempertanyakan sumbangsih anak muda pada bangsa, sebenarnya menyinggung anak-anak muda yang ada di lingkungan Istana.

Adi menduga, sebenarnya Megawati berharap Jokowi tak terlalu memanjakan milenial seperti stafsus yang banyak dipuji, tetapi ternyata tak cukup menunjukkan prestasi.

"Jangan-jangan Mbak Mega (Megawati Soekarnoputri) itu secara tidak langsung mau mengkritik orang di sekitar Presiden, anak-anak muda penuh sanjung puji tapi mereka minim prestasi, bahkan lebih banyak kontroversi pribadinya," kata dia.

Baca juga: Saat Megawati Pertanyakan Sumbangsih Kaum Milenial untuk Negara 

Presiden Joko Widodo memperkenalkan tujuh orang yang menjadi staf khususnya pada 21 November 2019. Ketujuh staf khusus itu berasal dari kalangan milenial.

 

Tujuh stafsus tersebut yakni, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung; pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara; perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi;

Kemudian, pendiri Thisable Enterprise sekaligus kader PKPI Angkie Yudistia; pemuda Papua sekaligus peraih beasiswa kuliah di Oxford Gracia Billy Yosaphat Membrasar; mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Aminuddin Ma'ruf dan pendiri Lembaga Keuangan Amartha Andi Taufan Garuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com