Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mukhijab
Dosen Universitas Widya Mataram Yogyakarta

Dr. Mukhijab, MA, dosen pada Program Studi Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Widya Mataram Yogyakarta.

“Counterpower” dari Mahasiswa

Kompas.com - 14/04/2022, 12:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Para elite di lingkaran kekuasaan memiliki sumber daya dan akses lebih besar dari siapapun dalam memproduksi wacana dan mendistribusikan wacana, rencana kebijakan, dan berbagai isu lainnya. Mereka memiliki dukungan aparatus, perangkat, dana, untuk mengendalikan medium-medium pembentuk opini, dengan media internal, media komersial, sampai pada media sosial yang dikelola “pasukan siber bayaran” mereka.

Manuver penunda pemilu mendapat 54.444 mentions dalam tempo waktu 1-12 Maret 2022, yang terdiri dari “isu pemilu” di Twitter 38.248 dan media online 15.866 mentions. Meskipun mentions dan berita media online itu tidak otomatis mendukung penundaan Pemilu 2024, data itu menunjukkan wacana penundaan pemilu membetot perhatian masyarakat.

Dalam peryataannya, Presiden Jokowi menyampaikan, “Jangan menimbulkan polemik di masyarakat. Fokus kepada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Jangan sampai ada yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan (pemilu), urusan perpanjangan (jabatan presiden), ndak."

Sejauh ini permainan para penggagas penundaan pemilu sudah berakhir sejak Presiden Jokowi melarang pembantunya mewacanakan lagi hal itu, dan perpanjangan masa jabatan. Masalahnya, siapa yang bisa menjamin wacana dan lobi-lobi politik seputar penundaan pemilu berakhir?

Counterpower

Menjaga “kemenangan” sampai akhir permainan, itu kaidah dalam pertandingan. Prinsip pertandingan demikian berlaku dalam membuktikan sikap politik Presiden Jokowi bahwa rezim ini konsisten menjalankan konstitusi.

Para mahasiswa memerlukan ruang tersendiri untuk mengawal sikap Presiden Jokowi dan para pendukungnya konsisten dan konstitusional. Strategi ini bisa dipadankan sebagai counterpower, yang praktiknya memerlukan blow up medium-medium komunikasi dan informasi, baik dalam bentuk media konvensional (televisi, radio, media cetak) maupun media baru (media daring, media sosial), sebagaimana para pemangku kekuasaan melakukan strategi serupa.

Para "brutus" telah membuat propaganda dengan membingkai wacana bahwa masa depan Indonesia di tangan pemerintah Jokowi. Strategi propaganda mahasiswa harus dilakukan juga untuk menyebarkan antitesis bahwa masa depan Indonesia tidak di tangan Jokowi.

Sejauh ini counterpower semacam itu efektif ketika Presiden Jokowi menggerakkan sumber daya pemerintah dan lembaga negara terkait penyelenggaraan pemilu untuk menegaskan ke masyarakat bahwa pemilu legislatif dan presiden tetap dilaksanakan 14 Februari 2024.

Ada waktu 20 bulan menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden masa jabatan 2024 – 2029. Lubang-lubang yang bisa dimainkan oleh para "brutus" maupun perlawanan dari mahasiswa terhampar luas. Para petualang kekuasaan memiliki peluang untuk melakukan manuver politik untuk memperjuangkan terjadinya penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden. Sebaiknya para mahasiswa memiliki kesempatan untuk menggalang kekuatan dan membendung ambisi-ambisi politik para "brutus" kekuasaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com