Dalam deklarasi pencapresannya, selesai menyatakan kesiapannya menerima mandat dari PDI-P, Jokowi mencium bendera merah putih.
Tindakan simbolik ini merupakan strategi untuk memberi pesan: pencapresannya adalah untuk negara dan rakyat.
Dirinya sendiri tidak mau menjadi capres, tetapi demi rakyat dan bangsa, dirinya bersedia dicalonkan.
Wacana penundaan pemilu dan memperpanjang jabatan Jokowi kembali muncul dan menguat. Seperti orkestra, beberapa ketua partai menyatakan persetujuan terhadap wacana tersebut.
Ketum PKB, PAN dan Golkar, serempak menyatakan persetujuan terhadap wacana penundaan pemilu.
Sekjen PSI menyatakan tidak setuju untuk menunda pemilu, tetapi setuju jika Jokowi menjadi presiden tiga periode, melalui amandemen UUD 1945 (Kompas, 4 Maret 2022).
Jokowi merespons wacana tersebut secara dinamis. Ketika awal isu ini muncul, Jokowi menolak dengan tegas dan mengatakan kalau isu tersebut dicetuskan oleh orang-orang yang hendak menjerumuskannya, mempermalukannya atau cari muka di depannya (Kompas, 2 Desember 2019).
Ketika wacana tersebut kembali muncul pada Maret 2021, Jokowi mengatakan kalau dirinya tidak berminat menjadi Presiden tiga periode.
Jokowi menyatakan, pendapatnya tidak berubah karena sesuai dengan UUD 1945 yang membatasi jabatan presiden selama dua periode.
Menariknya, setelah wacana tersebut kembali muncul dan membuat gaduh, Jokowi menyatakan bakal patuh pada konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945.
"Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi," kata Jokowi.
Namun, sikap Jokowi tak sekeras pernyataannya sebelumnya. Kali ini, dia menyatakan, wacana penundaan pemilu tidak bisa dilarang. Sebab, hal itu bagian dari demokrasi (Kompas, 5 Maret 2022).
Kini, wacana presiden tiga periode tidak mereda. Sebaliknya, wacana tersebut bergulir semakin vulgar dan membesar.
Dalam Silaturahim Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) 2022di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2022), beberapa kali para peserta mengungkit dukungan terhadap Jokowi agar kembali menjabat sebagai presiden untuk periode ketiga.
Rasanya, hampir mustahil presiden Jokowi tidak mengetahui, ada aspirasi yang mendukungnya menjadi presiden tiga periode dalam event tersebut.