Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Sebut Anggaran Vaksin Merah Putih Sebesar Rp 1,67 Triliun Belum Final

Kompas.com - 31/03/2022, 17:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia mengatakan, anggaran vaksin Merah Putih sebesar Rp 1,67 triliun belum final.

Untuk itu, ia menegaskan bahwa alokasi anggaran tersebut masih bisa direvisi atau diubah, jika nantinya vaksin Merah Putih belum bisa digunakan.

"Nanti kalau belum bisa digunakan, ya kami akan lakukan revisi anggaran," kata Rizka dalam rapat di Komisi IX DPR, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Pemerintah Buka Peluang Donasikan Vaksin Merah Putih ke Luar Negeri

Rizka menegaskan, menurut rencana, emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat Vaksin Merah Putih akan didapatkan pada Agustus atau September 2022.

Untuk itu, pihaknya akan menunggu kepastian EUA untuk memastikan anggaran vaksin Merah Putih.

Sehingga, menurut dia, angka sebesar Rp 1,67 triliun itu baru merupakan anggaran yang dicanangkan untuk pengadaan vaksin Merah Putih.

"Betul, dicanangkan. Dan itu (EUA Vaksin Merah Putih) diperkirakan bulan Agustus atau September. Jadi kalau memang nanti tidak bisa terealisasi, kami akan revisi anggaran tersebut," jelasnya.

Baca juga: Penerbitan EUA Vaksin Merah Putih Diperkirakan Mundur Jadi Agustus-September 2022

Lebih lanjut, Kemenkes terus memantau perkembangan vaksin Merah Putih.

Menurut Rizka, saat ini pengembangan vaksin dalam negeri itu sudah selesai fase satu.

"Dan hasilnya bagus, dan dievaluasi oleh BPOM, dan akan masuk fase dua," ucap Rizka.

Di sisi lain, Rizka mengaku belum bisa menjabarkan berapa harga vaksin Merah Putih jika nantinya dapat digunakan.

Hal tersebut, kata dia, karena dari produsennya sendiri juga belum menetapkan harga.

"Tapi paling tidak kami sudah dapat ancer-ancer atau patokan harga. Untuk vaksin yang bentuknya inactivated virus, kita sudah punya patokan seperti yang Sinovac dan Sinopharm itu, tapi kami saat ini belum bisa menentukan berapa kuantitas yang pastinya," ungkap Rizka.

Baca juga: Ini Syarat Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Merah Putih Fase 2

Sebelumnya, Rizka mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengalokasikan dana untuk vaksin Merah Putih sebesar Rp 1,6 triliun.

"Dan kami alokasikan vaksin Merah Putih sebesar 1,6 triliun (dalam paparan Rp 1.679.161.188.643)," ucapnya dalam rapat yang sama.

Perlu diketahui, ada dua jenis vaksin Merah Putih yang sedang menjalani uji klinik yakni vaksin buatan Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals serta buatan PT Bio Farma bersama Baylor College of Medicine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com