Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Tindak Lanjuti Keterangan Densus 88 soal Penembakan Dokter Sunardi yang Diduga Teroris

Kompas.com - 30/03/2022, 08:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKomnas HAM menyebut sedang melakukan pendalaman terhadap penembakan terhadap Sunardi, dokter terduga teroris yang tewas ditembak oleh tim Detasemen Khusus Antiteror (Densus) 88 Polri.

Sebelumnya, Densus 88 telah memenuhi panggilan Komnas HAM terkait penembakan tersebut, memberikan keterangan, serta menyampaikan sejumlah dokumentasi.

“Subkomisi Penegakan HAM Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI telah mendalami sejumlah keterangan terkait penangkapan Dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu, 9 Maret 2022 oleh Densus 88,” ungkap Koordinator Bidang Pemantauan dan Penyelidikan, Endang Sri Melani, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/3/2022) pagi.

Baca juga: Densus 88 Sudah Berikan 2 Kali Tembakan Peringatan Sebelum Lumpuhkan Dokter Sunardi

Ia menambahkan, tim juga telah meninjau langsung lokasi kejadian. Tim juga disebut sudah meminta keterangan sejumlah pihak terkait.

“Untuk memastikan ada atau tidaknya pelanggaran HAM dalam upaya penegakan hukum tersebut,” ujar Melani.

“Proses ini merupakan bagian dari pendalaman atas pemberian keterangan secara langsung Densus 88 kepada Komnas HAM di Kantor Komnas HAM pada 15 Maret 2022,”imbuhnya.

Komnas HAM mengapresiasi Densus 88 yang disebut telah memberikan respons dan kerja sama yang positif dalam pengusutan ini.

Sebelumnya, Densus 88 menyampaikan kronologi penembakan kepada Komnas HAM dan mengeklaim bahwa tindakan yang mereka ambil sesuai dengan prosedur.

Baca juga: Kompolnas Sebut Densus 88 Tembak Dokter Sunardi Bukan di Bagian yang Fatal

"Pertama adalah, bagaimana status tersangka dari dokter Sunardi. Kedua adalah kronologi dari peristiwa penegakan hukum yang membutuhkan tindakan tegas dan terukur," kata Kabagops Densus 88 Kombes Aswin Siregar dalam jumpa pers selepas pertemuan, 15 Maret 2022.

"Ketiga adalah dokumentasi-dokumentasi yang sudah kami tunjukan kepada Komnas HAM," lanjutnya.

Aswin menjelaskan bahwa dokumentasi-dokumentasi tersebut berupa tampilan video dari CCTV yang disebut milik warga.

Tampilan video itu disebut merekam kejadian sejak awal mula proses pengejaran Sunardi dengan tim Densus 88.

Baca juga: Densus 88 Lumpuhkan Terduga Teroris Dokter Sunardi, Kompolnas: Sudah Sesuai SOP

Sementara itu, komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut bahwa sedikitnya terjadi 9 kali letusan tembakan dari tim Densus 88 ketika mengejar Sunardi.

Empat tembakan disebut mengarah ke tubuh pria yang diduga tergabung dalam jaringan terorisme Jamaah Islamiyah (JI) tersebut.

"Termasuk juga ada percikan api dan sebagainya. Jadi kami ditunjukkan semua dalam proses tadi, termasuk juga bagaimana kronologi tembakan," ujar Anam dalam jumpa pers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com