"Kalau untuk gorden rumah jabatan di Kalibata rasanya belum perlu untuk diganti. Saya kira anggota DPR bisa memahami jika anggaran gorden di rumah jabatan Kalibata dialihkan untuk membantu pemulihan ekonomi rakyat," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR tersebut.
Belum diajak bicara
Sementara itu, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto mengaku, fraksinya belum pernah membahas pengadaan gorden tersebut.
"Kita belum pernah membahas, saya enggak ngerti background-nya apa. Belum (pernah membahas), orang politik (kok) bahas gorden," kata Ketua Komisi III DPR itu.
Baidowi mengamini pernyataan Bambang, ia mengatakan, terkadang pengadaan barang oleh Sekretariat Jenderal tidak diketahui oleh anggota Dewan.
Akibatnya, kata Baidowi, anggota Dewan yang menjadi sasaran kekesalan masyarakat.
Baca juga: Soal Gorden Rp 48,7 Miliar, Fraksi PPP: Tak Urgen, yang Ada Masih Layak Pakai
"Ya memang kadang penganggaran di kesekjenan itu tanpa sepengetahuan anggota sehingga menyebabkan anggota yang di-bully. Kalau kami lebih baik itu ditunda sajalah," kata Baidowi.
Hal ini berbeda dengan pernyataan Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar yang menyebut banyak permintaan anggota Dewan untuk mengganti gorden di rumah jabatan mereka.
"Sejak tahun 2020 memang banyak permintaan dari anggota Dewan kepada kesekjenan untuk penggantian gorden dan vitrase di rumah jabatan yang sudah sangat tidak layak," kata Indra, Senin (29/3/2022).
Baca juga: Soal Anggaran Gorden Rumah Dinas DPR, Pengamat: Apakah kalau Tidak Diganti Tidak Bisa Tidur?
Indra menuturkan, pengadaan gorden di rumah jabatan anggota Dewan terakhir dilakukan pada 2009, artinya sudah 13 tahun gorden di sana tak diganti hingga kondisinya sudah tidak layak pakai.
Karena kondisinya sudah tidak layak, sebagian anggota Dewan pun memilih untuk mencopot dan membuang gorden di rumah jabatan mereka.
"Sebagian besar (rumah) itu gordennya tidak ada, sebagian itu hilang dan dibuang karena memang sudah lapuk dan sangat tidak memadai. Saya enggak tega menyampaikan itu, sudah 13 tahun itu sudah seperti kain pel sebenarnya," ujar Indra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.