Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Doha Bertolak ke Tunxi, Menteri Retno Bakal Bertemu Menlu China

Kompas.com - 28/03/2022, 18:17 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bakal berangkat ke Tunxi, China, untuk menggelar pertemuan bilateral dengan Kementerian Luar Negeri China. Retno dijadwalkan berangkat Senin (28/3/2022), malam ini dari Doha, Qatar.

"Hari ini adalah hari terakhir saya berada di Doha. Malam ini saya akan berangkat ke Tunxi, RRT untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RRT," ujar Retno dalam Press Briefing Menlu RI, Senin (28/3/2022).

Dalam rangkaian acara di Tunxi, Menlu Retno bakal berpartisipasi dalam pertemuan negara tetangga Afghanistan yang akan membahas isu Afghanistan. Selain itu, Retno juga akan melakukan beberapa pertemuan bilateral yang sampai saat ini masih terus difinalisasi jadwalnya.

Baca juga: Menlu: 9 WNI yang Tertahan di Chernihiv Berhasil Keluar dari Ukraina

"Dua negara non tetangga dekat yang diundang RRT dalam pertemuan di Tunxi adalah Indonesia dan Qatar," ucap Retno.

Selama 3 hari berada di Doha, ujar Retno, dirinya banyak melakukan pertemuan. Sala satunya, menjadi salah satu pembicara di Doha Forum dalam sesi bertajuk “Peace and Prosperity in the Indo-Pacific”.

Dalam kesempatan itu, Menlu menyampaikan situasi di Ukraina yang saat ini menjadi pengingat semua pihak untuk secara lebih hati-hati mengelola Kawasan Indo-Pasifik.

"Tentunya, penghormatan terhadap hukum internasional harus menjadi komitmen semua pihak, agar Kawasan Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan damai, stabil dan sejahtera," papar Retno.

"Saya tekankan, penghormatan terhadap hukum internasional termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah harus dilakukan secara konsisten, dan bukan pick and choose," tuturnya.

Dalam Doha Forum tersebut, Retno juga menyampaikan bahwa pembentukan kelompok-kelompok minilateral dan plurilateral merupakan hal yang sudah terjadi.

Dalam kaitan ini, ujarnya, Indonesia mengingatkan agar pembentukan kelompok-kelompok tersebut hendaknya menjadi building block untuk terus menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik.

"Saya menjelaskan mengenai latar belakang dikeluarkannya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)," ucap Retno.

Menlu menjelaskan, terdapat tiga hal yang ingin dicapai ASEAN melalui AOIP.

Pertama, yaitu terus membangun paradigma positif dengan terus mengajak semua pihak mengembangkan budaya dialog dan kolaborasi, budaya win-win cooperation dan bukan zero sum, serta mengubah trust deficit dengan strategic trust.

Kedua, terus mengembangkan kerja sama konkret yang dapat dicegah munculnya ketegangan.

"Dalam kaitan kerja sama konkret ini saya kembali sampaikan 4 prioritas kerja sama yang ditawarkan AOIP, yaitu kerja sama maritim; konektivitas; pencapaian SDGs, serta perdagangan dan investasi," papar Retno.

Baca juga: Pimpinan DPR Akan Tanya Menlu Pertimbangan Hadirkan Presiden Rusia di KTT G20

Ketiga, lanjut dia, mengembangkan arsitektur regional yang inklusif. Menurut Retno, semangat inklusivitas ini menjadi lebih penting artinya saat ini. Sebab, inklusifitas dinilai lebih baik, daripada kebijakan containment.

"Dan pada saat saya menutup statement saya di dalam Doha Forum tersebut, saya mengatakan bahwa common security, common stability, and common prosperity hendaknya menjadi public good," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com