Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Persoalkan Isu Masuknya PAN ke Kabinet, Sekjen PDI-P: Kami Bisa Bekerja Sama

Kompas.com - 27/03/2022, 12:56 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengaku tidak mempersoalkan wacana perombakan kabinet atau reshuffle untuk mengakomodasi Partai Amanat Nasional (PAN).

Sekretatis Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menilai, partainya tentu akan bekerja sama dengan PAN dalam kabinet, jika reshuffle benar terjadi dan mengakomodasi partai berlambang matahari terbit itu.

"Tentu saja kami bisa bekerja sama," kata Hasto di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/3/2022).

Hasto kemudian menjelaskan prinsip gotong royong yang dinilai sudah menjadi perspektif bangsa sejak dahulu.

Baca juga: Soal Reshuffle Jangan Ganggu PKB, Ini Kata Waketum PAN

Dia pun mencontohkan bagaimana partai partai politik memiliki keterkaitan dengan sejarah pendirian Republik Indonesia. Termasuk, kata dia, PAN yang juga dekat karena basis pemilihnya adalah Muhammadiyah.

Muhammadiyah sendiri dinilai sebagai organisasi masyarakat yang merupakan bagian dari sejarah berdirinya bangsa.

"PAN misalnya, itu kan basis pemilihnya kan banyak yang berasal dari Muhammadiyah," ucapnya.

Kemudian, lanjut dia, partai politik lainnya seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga dinilai dekat dengan sejarah berdirinya negara.

Dengan demikian, PDI-P pun disebut tak menutup kemungkinan bekerja sama dengan dua partai itu dalam membangun bangsa.

Baca juga: Pengamat Sebut Impian PAN Masuk Kabinet Tinggal Tunggu Momen Jokowi

"PDI-P berpolitik ini juga melihat perspektif sejarah, kita adalah negara gotong royong. 1912 Muhammadiyah dibangun, 1926 NU, 1927 Partai Nasional Indonesia didirikan oleh Bung Karno, sehingga kesadaran sejarah ini yang membuat kita bekerja sama dengan partai-partai yang memiliki keterkaitan dengan sejarah pendirian republik," jelas Hasto.

Diketahui bersama, isu reshuffle kembali menguat setelah dikabarkan akan mengakomodasi PAN yang baru bergabung dengan partai koalisi pemerintah.

Biasanya, Jokowi diidentikan melakukan reshuffle pada Rabu Pon. Namun kemarin Rabu (23/3/2022), tidak ada perombakan kabinet yang diumumkan.

Kabar masuknya PAN dalam kabinet itu justru membuat salah satu partai khawatir, kursi menterinya digeser atau digantikan.

Partai itu adalah PKB, melalui Ketumnya Muhaimin Iskandar mewanti-wanti agar masuknya kader PAN ke kabinet tidak mengganggu kursi yang sudah diduduki oleh kader PKB agar tidak menimbulkan konflik antarkedua partai.

"Silakan, asal enggak ganggu PKB. Kalau ganggu PKB, bisa Ukraina lawan Rusia nanti, masak PAN lawan PKB?" kata Muhaimin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (24/3/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com